
NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Laut China Selatan tidak akan pernah kondusif. Selama China tetap mengklaim laut itu, dan sebagian wilayah Laut Natuna Utara miliknya. Otomatis sejumlah negara Asean masuk wilayah Laut Cina Selatan tidak akan menerima, termasuk negara sekutu.
Sehingga setiap saat banyak aktivitas dilakukan Angkatan Laut dunia di Laut Cina Selatan. Seperti, dikutip dari voanews.com, dua kapal perang Angkatan Laut India dan sebuah fregat Angkatan Laut Vietnam mengadakan latihan perang pekan lalu.
“Dimulai dari sebuah pelabuhan di Vietnam dan diperluas ke latihan menembak dan helikopter bergerak lebih jauh di laut,” kata Kementerian Pertahanan India di situs webnya. Latihan itu melanjutkan dengan pengerahan kapal Angkatan Laut India yang sedang berlangsung di Laut Cina Selatan. Yang menjadi langkah menuju penguatan hubungan pertahanan India-Vietnam.
Lainnya di atau dekat laut, kapal Angkatan Laut Kanada bergabung dengan kapal Angkatan Laut Australia, Jepang, dan AS untuk latihan terkoordinasi pada Januari lalu. Kapal-kapal dari Australia, India, Jepang, dan Amerika Serikat menjadwalkan latihan tahunan Malabar mereka di dekat Guam – wilayah AS yang paling dekat dengan Asia pada 26 hingga 29 Agustus kemarin.
Sejak sekitar awal tahun, kapal perang dari delapan negara tanpa klaim maritim sebenarnya telah melewati atau dekat Laut China Selatan. Seorang pekerja Angkatan Laut Prancis melihat layar di pusat navigasi dan operasi di kapal selam bertenaga nuklir Prancis yang baru.
China mengklaim sekitar 90 persen dari Laut China Selatan seluas 3,5 juta kilometer persegi. Perairan yang tumpang tindih itu juga diklaim lima negara lainnya. Pejabat China menunjuk dokumen maritim yang berasal dari masa dinasti sebagai dukungan klaim mereka. Yang lain mengutip konvensi PBB tentang penggunaan laut.
Kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat diharapkan lebih sering melakukan perjalanan laut dan meningkatkan frekuensi latihan. Angkatan Laut China telah mengadakan latihan perang di dekat pantai selatannya bulan ini, menyusul satu putaran pada Januari dan satu lagi pada Maret lalu.
Para pejabat di Beijing mengindikasikan China mengadakan latihan sebagian besar sebagai tanggapan terhadap gerakan AS. “Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat akan selalu tetap waspada dan dengan tegas menjaga kedaulatan China,” kata seorang kolonel senior pada Agustus tahun lalu setelah memperingatkan sebuah kapal perusak berpeluru kendali AS. (*andi surya)