
NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Rapat audensi SKK Migas bersama Pemerintah Kabupaten Natuna tentang rencana pengeboran Blok Tuna di wilayah utara Kecamatan Pulau Laut, tapal batas negara Indonesia, mendapat tanggapan serius Wakil Ketua II DPRD Natuna Jarmin Sidik. Menurutnya, dalam pengeboran dan beroperasi, pihak SKK Migas dapat melibatkan putra daerah.
“Anak daerah jangan hanya jadi penonton. Karena kita memiliki SDM mumpuni di bidang minyak dan gas,” kata Jarmin di Kantor Bupati Natuna seusai rapat audiensi, Kamis 3 Juni 2021.
Ia berharap putra-putri Natuna dapat bekerja di Premiere Oil maupun perusahaan migas lain, sedang beroperasi di wilayah Natuna. Tidak harus bekerja di bagian teknis atau bagian penting. Tapi bisa di bagian lain, sesuai sekolah dan kemampuan mereka.
“Sebagai wakil rakyat, kami berharap perusahaan migas melakukan pengeboran di Laut Natuna Utara, dapat memberikan peluang pekerjaan bagi anak-anak daerah sesuai kemampuannya,” ulang Jarmin.
Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda mengatakan bahwa sudah lama SKK Migas mengabarkan akan ada perusahaan minyak melakukan pengeboran Blok Tuna, yakni Premeir Oil. Pihaknya juga sering mengundang perusahaan untuk membangun Source Base di Natuna.
“Dengan adanya Source Base, transportasi akan lebih ekonomis dan mempengaruhi Dana Bagi Hasil (DBH) Migas serta mendorong investasi lebih besar pada kegiatan eksplorasi dan pengembangan hulu migas ke depan,” kata Rodhial.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Rikky Rahmat Firdaus, mengatakan, pengeboran Blok Tuna rencananya akan dilaksanakan pada 23 Juni 2021. Ada dua lapangan akan dikembangkan di Blok Tuna, yakni Lapangan Kuda Laut dan Lapangan Singa Laut.
“Rencana pengeboran berada di wilayah utara Pulau Laut. Dengan adanya Blok Tuna, kedepan akan ada kualitas produksi, khususnya di wilayah barat Indonesia. Premier Oil sebagai operator di Blok Tuna memegang kepemilikan hak partisipasi participating interest (PI) sebesar 65%, Mitsui Oil Exploration Co. Ltd. memiliki PI 25%, dan GS Energy 15%,” pungkasnya. (*red)