Dikabarkan, Kapal China Ganggu Kontraktor Migas Eksplorasi Blok Tuna

0
562
SALAH satu Rig Migas di Laut Natuna Utara (foto istimewa)

NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Dikabarkan, kapal China mengganggu Harbour Energy, perusahaan milik Rusia yang sedang eksplorasi sumur migas Singa Laut-2 di Blok Tuna. Sumur migas itu berada di lepas pantai Laut Natuna Utara, Indonesia, yang berbatasan langsung Laut China Selatan.

Kabar diterima, dilansir dari CNBC Indonesia, melalui web Energyvoice.com pada Jumat 20 Agustus 2021. Namun, menurut Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita, kabar kapal China memasuki Blok Tuna, pada dasarnya tidak mengganggu.

Mereka hanya berlayar di sekitar keluar dan masuk daerah landas kontinen. Landas kontinen bukan wilayah kedaulatan, hanya hak berdaulat suatu negara.

“Tapi kapal kita dan kapal TNI AL tetap patroli di sekitar Rig Blok Tuna demi meyakinkan keamanan kegiatan eksplorasi,” kata Wisnu melalui pesan singkat, Senin 23 Agustus 2021.

Apa tidak masalah kapal China memasuki daerah landas kontinen Indonesia? Selama mereka tidak mengganggu kegiatan eksplorasi, sambung Wisnu, tidak masalah.

“Hak kita di wilayah itu memang hak eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam di bawah permukaan bumi atau migas,” pungkasnya.

Sebenarnya permasalahan ini sudah dipertanyakan ke Kementerian Luar Negeri. Namun Juru Bicara Kemlu mengatakan, pihaknya masih harus memeriksa persoalan ini terlebih dahulu.

Sebelumnya, dilaporkan insiden itu, mengganggu kepentingan energi Rusia di Laut China Selatan. Pasalnya pengeboran ini didukung perusahaan migas milik Pemerintah Rusia, Zarubezhneft.

Eksplorasi sumur Singa Laut-2 di Blok Tuna sejak Juli lalu dilakukan Premier Oil Tuna B.V pada 2020. Perusahaan migas ini bekerjasama dengan Zarubezhneft untuk mengelola Blok Tuna di Laut Natuna Utara.

Zarubezhneft dilaporkan mengakuisisi 50 persen hak partisipasinya melalui anak usahanya, ZN Asia Ltd. Akuisisi ini membuat Premier Oil berganti menjadi Harbour Energy.

Blok Tuna merupakan wilayah kerja migas di lepas pantai Indonesia. Blok ini terletak di Laut Natuna Utara, perbatasan Vietnam, dengan kedalaman air sekitar 110 meter.

Blok ini sendiri memiliki peran strategis bagi geopolitik Indonesia. Karena terletak di perbatasan dengan Vietnam dan dekat dengan Laut China Selatan yang kerap menjadi sengketa banyak negara sekitar.

Laut China Selatan sendiri merupakan wilayah sengketa antara China dengan sejumlah negara Asia Tenggara. China mengklaim wilayah ini hingga hampir 90 persen, yang membuatnya tegang dengan Malaysia, Filipina, Vietnam termasuk Indonesia. (*red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini