Investasi, Kini atau Nanti?

0
1827
FOTO istimewa

Catatan: Tim BEI

SAAT seseorang telah memiliki penghasilan, baik dari bekerja maupun berwirausaha, pertama dilakukan membuka rekening tabungan di bank. Tujuannya, menampung gaji atau hasil usaha diperoleh setiap hari atau setiap bulan. Selain digunakan untuk biaya hidup, penghasilan diterima harus disisihkan dalam bentuk tabungan.

Namun tidak semua penghasilan di rekening bank dihabiskan untuk biaya hidup atau membiayai gaya hidup. Saat tabungan semakin besar, biasanya seseorang mulai berpikir mengembangkan dananya dalam bentuk investasi.

Lalu, kapan investasi bisa disisihkan? Jawabannya, ketika nilai tabungan telah mencapai 3-6 kali biaya hidup bulanan, atau telah mampu memenuhi kebutuhan dana darurat. Seandai terjadi musibah tidak diinginkan, seperti pemutusan hubungan kerja atau PHK, ataupun terjadi kegagalan bisnis, maka kita masih memiliki tabungan yang dapat digunakan sebelum mendapatkan pekerjaan baru, atau memulai berbisnis kembali.

Syarat lain yang perlu dipenuhi sebelum memulai berinvestasi, kita perlu menyisihkan sebagian dana untuk membeli asuransi atau proteksi, salah satunya asuransi kesehatan. Jika tidak mendapatkan asuransi kesehatan dari tempat kerja, kita dapat membeli asuransi kesehatan swasta atau membayar asuransi dikelola pemerintah, yaitu BPJS.

Oleh karena itu, jika terjadi risiko sakit atau meninggal dunia, kita tidak perlu lagi menggunakan tabungan atau menjual aset dimiliki untuk membiayai kebutuhan hidup. Pada dasarnya, investasi merupakan bentuk penanaman modal dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.

Terdapat berbagai cara dan variasi instrumen untuk berinvestasi yang risiko dan imbal hasilnya telah disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang. Apakah tujuan utama dari berinvestasi? Setiap orang pasti memiliki tujuan jangka panjang agar kehidupannya menjadi lebih baik di masa depan, misalnya memiliki perencanaan keuangan untuk menikah, membangun rumah, membiayai sekolah anak, traveling, dan sebagainya.

Kemudian, setelah menentukan tujuan, barulah kita mulai berinvestasi. Mengapa tidak cukup dengan menabung saja? Perbedaan utama antara berinvestasi dan menabung adalah nilai uang di miliki. Dengan menabung uang kita lama kelamaan akan tergerus inflasi. Sehingga nilai uang menyusut seiring waktu. Sementara itu, dengan berinvestasi kita dapat menjaga nilai uang terhadap kenaikan harga barang dan jasa.

Selain itu, salah satu alasan utama berinvestasi adalah menambah passive income, yaitu penghasilan tidak bisa diperoleh secara langsung. Artinya, kita masih bisa mendapatkan penghasilan walaupun sedang tidak aktif bekerja. Tentunya imbal hasil diterima akan berbeda karena tergantung jenis instrumen investasi dan jangka waktu dari produk dipilih.

Jika hanya mengandalkan gaji bulanan, maka tujuan finansial kita mungkin akan sulit untuk dicapai. Sementara itu, dengan berinvestasi, setidaknya dapat membantu kita mempercepat mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Investasi memiliki jangka waktu berbeda-beda, mulai dari jangka pendek, menengah, dan panjang. Sebagai investor kita perlu memilah atau mengelompokkan tujuan keuangan berdasarkan jangka waktu. Dengan begitu, kita dapat menyesuaikan investasi, dengan kebutuhan finansial di masa akan datang.

Selain itu, investasi terukur juga akan menghindarkan kita dari berutang dan lebih siap menghadapi situasi tidak terduga di masa depan. Lalu, investasi memiliki beragam jenis instrumen yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, kita bisa menyesuaikan instrumen apa yang akan di pilih dengan kemampuan finansial masing-masing. Karena setiap instrumen membutuhkan modal yang berbeda-beda, mulai dari puluhan ribu sampai dengan ratusan juta rupiah.

Pada akhirnya salah satu alasan untuk berinvestasi adalah untuk mencapai financial freedom, yaitu kondisi di mana kita tidak perlu lagi khawatir terkait biaya hidup di masa sekarang maupun masa akan datang. Selain itu, dengan mencapai financial freedom kita juga akan memiliki dana lebih untuk membantu orang lain karena kebutuhan hidup telah tercukupi. Tentunya hal ini akan tercapai apabila investasi yang kita lakukan dapat dikelola dengan baik.

Investasi itu penting untuk masa depan dan tidak hanya sekadar mengikuti tren. Dengan berinvestasi berarti kita dapat memahami seluruh risiko, jenis instrumennya, serta tujuan investasi. Selain itu, jangan lupa untuk mendiversifikasi aset dan terus melakukan evaluasi secara berkala terhadap aset investasi kita.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa sebelum melakukan investasi kita harus memastikan kesehatan finansial terlebih dahulu. Pastikan juga tidak mengorbankan kebutuhan utama, dan pastikan pula tabungan dana darurat serta alokasi untuk proteksi sudah disiapkan. ****

Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini