
Kabarterkini.co.id, Natuna – Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal sangat bahagia. Kebahagian orang nomor satu di kabupaten kepulauan perbatasan di tengah negara Asean ini mendengar, salah satu agenda Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke Amerika Serikat mengenalkan Natuna kepada Presiden Donald Trump.
“Insya Alloh, kedepan Natuna akan semakin maju,” sambutan Ketua DPW Partai Amanat Nasional Kepulauan Riau (Kepri) itu, saat membuka secara resmi Musrenbang Natuna di Gedung Sri Srindit Ranai, Selasa malam 3 Maret 2020. “Cukup banyak rencana pemerintah pusat membangun kabupaten perbatasan ini.”
Misal, ungkap Hamid, rencana pembangunan Bandara Sipil dan Pelabuhan Samudera. Jadi ia optimis usulan Otonomi Khusus Kepulauan Natuna bakal terwujud. Melihat, program-program pembangunan dilakukan pemerintah pusat.
“Kajian pemekaran provinsi khusus serta proposalnya telah saya serahkan ke pemerintah pusat,” kata Hamid. “Dana kajian itu, dianggarkan dengan nama Dana Pengembangan Kawasan Natuna.”
Dana kajian dianggarkan dengan nama Dana Pengembangan Kawasan Natuna, menurutnya, menjadi multitafsir, alias bisa digunakan membangun atau memekarkan suatu wilayah. Sehingga Pemerintah Provinsi Kepri, setuju dan langsung tandatangan tentang program itu.
“Selama kegiatan untuk kepentingan Natuna, tidak masalah apapun namanya,” kata Hamid. “Tapi pihak provinsi sempat berujar, pandai Bang Hamid, kami terkecoh, tidak tahu dana pengembangan itu, untuk kajian pemekaran.”
Ketika menjadi provinsi khusus, paparnya, negara tidak perlu pikirkan anggaran pembangunan. Karena kabupaten perbatasan ini, mempunyai Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi. Dari anggaran itu, Natuna bisa membangun.
“Sekitar Rp2,3 triliun DBH Migas Natuna,” ungkap Hamid. “Sangat cukup membangun pemerintahan provinsi, kabupaten dan kota perbatasan ini.” (*andy surya)