![IMG-20210119-WA0032](https://www.kabarterkini.co.id/wp-content/uploads/2021/01/IMG-20210119-WA0032-696x394.jpg)
ANAMBAS, KABARTERKINI.co.id – Pasca meninggalnya Haji Jumhan bin Selo atau Haji Permata ditembak oknum petugas Bea Cukai, membuat marah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), salah satu di Kepulauan Anambas. Karena tindakan itu dianggap tidak berperikemanusian, dan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
“Pak Haji Permata adalah pengusaha ternama di Batam, Kepulauan Riau (Kepri),” kata Sekretaris KKSS Kepulauan Anambas Nasrul pada sejumlah awak media, Selasa 19 Januari 2021. “Beliau ditembak hingga tewas Jumat kemarin, diperairan Tembilahan, Provinsi Riau.”
Sekali lagi, sambungnya, KKSS Kepulauan Anambas mengutuk keras aksi penembakan dilakukan oknum petugas Bea Cukai tersebut. Jelas penembakan itu telah melanggar HAM berat.
“Kami tidak mau mempersoalkan aksi pelanggaran hukum atau penyelundupan (rokok-red) dilakukan almarhum Haji Permata,” ungkap Nasrul. “Yang kami permasalahkan aksi penembakan diluar rasa kemanusiaan ini.”
Sebab berdasarkan kronologi tewasnya Haji Permata dari Direktorat Jenderal Bea Cukai Kepri di Karimun, sangat berbeda dari hasil investigasi KKSS dilapangan. Perbedaan ini menjadi tanda tanya besar KKSS Kepulauan Anambas.
“Terus terang, kami tidak bisa bergabung dengan aksi KKSS Kepri, karena cuaca perairan Kepulauan Anambas masih belum bersahabat,” timpal Ketua KKSS Kepulauan Anambas Supardi. “Padahal kami berkeinginan bergabung, mencari keadilan atas meninggalnya mantan Ketua KKSS Batam itu.”
Supardi -biasa disapa- Edi Londo menyatakan senada dengan Sekretaris KKSS Kepulauan Anambas Nasrul. Menurutnya, telah terjadi tindakan tidak berprikemanusiaan dilakukan oknum petugas Bea Cukai pada almarhum Haji Permata.
“Yang jelas, oknum petugas itu telah melanggar hukum, dengan menembak Pak Haji Permata, lalu meninggalkan jasadnya tanpa memberi pertolongan pada korban sesuai prosedur kedinasan,” ungkap Edi Londo. “Atas nama KKSS Kepulauan Anambas, saya minta aparat Kepolisian mengusut tuntas kasus ini, biar terang benderang.”
Sementara Haji Permata tewas ditembak oknum petugas Bea Cukai tepat mengenai bagian dada pada Jumat subuh 15 Januari 2021. Informasi dihimpun kasus penembakan terjadi di perairan Pulau Belah, Tembilahan, Provinsi Riau.
Pengusaha Batam asal Bugis itu ditembak karena akan menyeludupkan rokok tanpa cukai dari Batam ke Tembilahan dengan menggunakan kapal cepat. Celakanya, tanpa sidang pengadilan oknum petugas Bea Cukai dengan menggunakan kapal patroli menembak pria berusia 70 tahun lebih itu, dan meninggalkan jasadnya. (*sarnilam)