Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Serahkan PP KEK BAT dan Nongsa

0
356

BATAM, KABARTERKINI.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menyerahkan dua Peraturan Pemerintah (PP) tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berlokasi di Batam. PP ini telah ditandatangani Presiden RI Joko Widodo pada 8 Juni 2021 lalu.

Dua PP ditandatangani, yakni PP Nomor 67 Tahun 2021 tentang KEK Batam Aero Technic (BAT) dan PP Nomor 68 Tahun 2021 tentang KEK Nongsa. Dalam penyerahan dua PP dilaksanakan di lokasi KEK Batam Aero Technic kawasan Bandara Hang Nadim Batam dan di KEK Nongsa Digital Park, Nongsa, Batam, Sabtu 12 Juni 2021.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dalam sambutan mengatakan, penyerahan PP Nomor 67 dan 68 Tahun 2021 sangat strategis dalam mendukung pengembangan Kawasan Batam, Bintan dan Karimun.

Dengan PP ini, ketiga kawasan dikembangkan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas atau Free Trade Zone. Sehingga kedepan mampu menarik investasi, baik asing maupun dalam negeri.

“KEK BAT seluas 30 hektar, memiliki target investasi sebesar Rp7,2 triliun dan penciptaan lapangan pekerjaan 9.976 orang. Sesuai PP Penetapannya, KEK ini akan dikembangkan untuk kegiatan industri berbasis MRO (Maintenance, Repair, Overhaul) pesawat,” kata Ketua Dewan Kawasan Batam itu.

Pengembangan KEK BAT, sambungnya, bersifat Brown Field Project. Berbeda dengan KEK lainnya yang berlokasi di luar KPBPB Batam, sifatnya Green Field Project. Disebut Brown Field Project, karena sebelum ditetapkan menjadi KEK, kawasan itu telah dibangun berbagai fasilitas, di antaranya untuk area hanggar maintenance, hanggar painting, hanggar cleaning, apron, taxiway, dan sebagainya.

“Untuk tahap 1 dan 2 seluas 6 hektar. Kedepan, setelah menjadi KEK akan dikembangkan beberapa hanggar maintenance baru, component shop, serta workshop untuk tools dan equipment,” kata Hartarto.

Jadi ia berharap KEK BAT dapat menjadi showcase utama perekonomian Indonesia. Sehingga Indonesia setara dengan negara maju modern, sejahtera dan dapat segera merealisasikan komitmen pembangunan kawasan serta menghadirkan investasi pelaku usaha sesuai dengan target telah ditetapkan bahkan bisa lebih cepat.

“KEK BAT perlu segera memperluas pasar. Tidak hanya pasar maskapai Lion Group, tapi untuk menarik pasar maskapai nasional dan international lainnya dan dapat sukses dan berhasil serta menjadi success story untuk pengembangan KEK berbasis MRO di Indonesia,” harap Hartarto.

Sedangkan KEK Nongsa seluas 166.45 hektar, menurutnya, memiliki target investasi sebesar Rp16 triliun dan penciptaan lapangan pekerjaan 16.500 orang. KEK ini akan dikembangkan untuk kegiatan berbasis IT- digital dan pariwisata.

Seperti KEK BAT, pengembangan KEK Nongsa atau Nongsa Digital Park (NDP) juga bersifat Brown Field Project. Berbeda dengan KEK lainnya yang berlokasi di luar KPBPB Batam. Sifatnya Green Field Project. Disebut Brown Field Project karena sebelum ditetapkan menjadi KEK telah dibangun berbagai akomodasi dan atraksi pariwisata bertaraf internasional, serta sudah terbangun infrastruktur pendukungnya, seperti Turi Beach Resort, Nongsa Point Marina, Nongsa Terminal Bahari, Nongsa Village, dan Infinite Framerwork Studio.

“Fasilitas Investasi KEK eks KPBPB, seperti KEK Nongsa ini, berbeda dengan fasilitas investasi di KEK lain di luar KPBPB Batam. Fasilitas KEK di sini kami sebut Fasilitas FTZ plus karena tidak serta merta hilang fasilias FTZ-nya,” kata Hartarto.

Sementara KEK NDP, paparnya, dapat menjadi showcase utama perekonomian Indonesia. Otomatis Indonesia setara dengan negara maju, modern dan sejahtera. Dapat segera merealisasikan komitmen pembangunan kawasan dan menghadirkan investasi pelaku usaha sesuai target ditetapkan bahkan bisa lebih cepat.

“Diharapkan investasi yang dihadirkan adalah investasi yang dapat berkontribusi optimal dalam pengembangan IT-digital dan pariwisata di Indonesia, serta pertumbuhan ekonomi wilayah dan nasional serta dapat sukses dan berhasil serta menjadi success story untuk pengembangan KEK Digital di Indonesia,” kata Hartarto.

Tampak hadir dalam penyerahan kedua PP, antara lain, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad, Walikota Batam dan juga Kepala Badan Pengusahaan Batam, Muhammad Rudi, pimpinan Lion Group yang diwakili Edward Sirait dan Komisaris Utama PT Taman Resor Internet (Nongsa Digital Park) Kris Wiluan. (*herbin/cc/humas bp batam)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini