Forum Internasional, Dr. Syailendra Reza Paparkan Strategi Membangun Pariwisata Berkelanjutan

0
1844
FOTO istimewa

SABANG, KABARTERKINI.co.id – Upaya membangun pariwisata berkelanjutan berbasis komunitas, kini mendapat perhatian serius dalam forum internasional. Dalam kegiatan International Community Service Collaboration yang diselenggarakan oleh Dosen Kolaborasi Lintas Perguruan Tinggi (DKLPT) di Pulau Sabang pada 20 Juli hingga 25 Juli 2025, dosen dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke, berkumpul bersama pembicara internasional dari Malaysia dan Brunei Darussalam untuk berbagi gagasan dan praktik terbaik.

Salah satu kontribusi penting dalam kegiatan ini datang dari Dr. Syailendra Reza Irwansyah Rezeki, dosen Politeknik Pariwisata Batam, yang memaparkan hasil penelitiannya bertajuk “Komunikasi Strategis untuk Pariwisata Berbasis Komunitas: Meningkatkan Ketahanan dan Kemandirian Ekonomi Sabang dalam Transisi Ekonomi Hijau Global.”

Dalam presentasinya, Reza menjelaskan bahwa komunikasi strategis memegang peran kunci dalam memastikan keberhasilan pariwisata yang bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga inklusif secara sosial dan mandiri secara ekonomi. Ia menyoroti pentingnya pergeseran dari komunikasi satu arah yang bersifat promosi menuju pendekatan yang lebih dialogis, partisipatif, dan berbasis bukti.

“Sabang telah menunjukkan kemajuan dengan inisiatif seperti agrowisata nilam dan konservasi laut berbasis komunitas. Namun, komunikasi antaraktor—pemerintah, masyarakat, pelaku usaha—masih bersifat sporadis dan belum terhubung dalam sistem yang strategis,” ujar Reza.

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif dan menunjukkan bahwa komunikasi yang membangun kepercayaan, kolaborasi lintas sektor, serta akses terhadap informasi digital sangat krusial dalam membangun ketahanan sosial dan ekonomi komunitas. Selain itu, integrasi dengan green economy menjadi peluang besar bagi daerah-daerah kepulauan untuk tampil sebagai destinasi wisata hijau yang tangguh dan mandiri.

Kegiatan yang berlangsung selama lima hari ini tidak hanya menjadi ajang akademik, tetapi juga ruang kolaboratif lintas negara dan daerah untuk merumuskan strategi nyata dalam pengembangan kawasan kepulauan. Dosen-dosen dari seluruh Indonesia berbagi praktik lapangan, sementara pembicara luar negeri memberikan perspektif global terkait keberlanjutan dan komunikasi pembangunan.

“Temuan dari penelitian ini tidak hanya relevan untuk Pulau Sabang, tetapi juga dapat diadaptasi oleh berbagai kabupaten dan kota kepulauan lain di Indonesia terutama Kota Batam yang memiliki tantangan serupa dalam hal infrastruktur, keterlibatan masyarakat, dan strategi komunikasi lintas sektor,” tambah Reza.

Ia juga merekomendasikan agar pemerintah daerah mulai membangun kebijakan komunikasi pembangunan yang terintegrasi, serta memperkuat literasi komunikasi digital dan spasial di kalangan pelaku UMKM dan komunitas lokal.

Dengan semangat kolaborasi internasional dan berbasis komunitas, Sabang diharapkan menjadi model praktik baik bagi daerah-daerah lain di Indonesia dalam mendorong transformasi pariwisata menuju era ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan. (*Ifan)

Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini