
NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Natuna melelang proyek Pembangunan Jalan dan Drainase di Kawasan Perumahan, Penanganan Permukiman Kumuh Terpadu senilai Rp2.620.997.557. Lelang proyek sekitar Rp2,6 miliar menggunakan dana APBD Natuna 2025 ini, merupakan lelang perdana di LPSE Natuna.
Ketika lelang atau tender proyek perdana, setelah lima bulan berjalan, dipastikan banyak di ikuti pelaku jasa kontruksi alias kontraktor, khususnya berdomisili di Kabupaten Natuna.
“Kalau lelang perdana, saya tidak ikut,” kata salah seorang kontraktor pada KABARTERKINI.co.id di Kedai Kopi Ayong, Jalan Soekarno Hatta, Ranai, Sabtu siang 17 Mei 2025. “Nanti lelang proyek kedua atau ketiga, baru kita ikut.”
Salah seorang kontraktor lainnya, saat dimintai tanggapan di Kedai Kopi Jhon, Jalan Pramuka, Ranai, tidak berani ikut lelang proyek perdana. Dengan bahasa bersayap ia mengatakan belum ada petunjuk.
“Jika tidak ada petunjuk, hanya menghabiskan biaya dokumen penawaran,” katanya, saat ditanya arti petunjuk, sang kontraktor tidak mau menjelaskan, ia hanya tersenyum lebar. “Intinya saya belum ikut penawaran lelang perdana ini.”
Sementara, hasil screen shot dari LPSE Natuna tentang lelang proyek Pembangunan Jalan dan Drainase di Kawasan Perumahan, Penanganan Permukiman Kumuh Terpadu senilai Rp2.620.997.557 ini, tanggal pembuatan 25 April 2025. Lokasi pekerjaan: Puak (Natuna). Kode RUP: 55015783.
Lingkup Pekerjaan:
1. Divisi 2 Drainase.
a) Galian Selokan Drainase dan Saluran Air.
b) Saluran Berbentuk U-Ditch 50 x 50 x 120 Cm.
2. Divisi 5. Perkerasan Berbutir.
a) Perkerasan Beton Semen K-100.
b) Perkerasan Beton Semen K-225.
3. Divisi 7. Struktur.
a) Beton Struktur Semen K-225.
b) Baja Tulangan Polos-:BjTP 280.
Dengan dilaksanakan lelang proyek Pembangunan Jalan dan Drainase di Kawasan Perumahan, Penanganan Permukiman Kumuh Terpadu senilai Rp2.620.997.557 ini, tetap menjadi kesedihan sejumlah pelaku jasa konstruksi Natuna. Mengingat proyek dikerjakan, dari paket perencanaan, konsultasi, pengadaan hingga pekerjaan fisik tahun lalu, belum terbayarkan, dengan total sekitar ratusan miliar rupiah.
Yang paling miris, saat Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah kemarin, dijalani pelaku jasa kontruksi dengan keprihatinan. Apakah Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah beberapa hari akan datang, hutang proyek tetap tidak dibayarkan Pemerintah Kabupaten Natuna? Wallahu a’lam bishawab atau hanya Allah Maha Tahu. (*andi surya)
Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id