Tingkat Pengangguran Kepri, Gubernur: Akibat Tingginya Angka Pencari Kerja Luar Daerah

0
576
GUBERNUR Kepri Ansar Ahmad (foto istimewa)

TANJUNGPINANG, KABARTERKINI.co.id – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyampaikan jika tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Kepri dipengaruhi tingginya arus masuk pencari kerja dari luar daerah. Hal ini disampaikannya dalam Musyawarah Provinsi (Musprov) VI Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Kepri yang berlangsung di Aston Hotel Tanjungpinang, Sabtu malam 11 Oktober kemarin.

Kepri, menurut Ansar, memiliki berbagai keunggulan strategis yang menjadi daya tarik nasional maupun internasional. Selain letak geografis strategis di jalur pelayaran internasional, pemerintah pusat juga memberikan berbagai privilege khusus bagi Kepri, seperti penetapan wilayah Free Trade Zone (FTZ) di beberapa kawasan, antara lain Batam, Bintan dan Karimun.

“Khusus Batam, seluruh wilayahnya ditetapkan sebagai kawasan FTZ. Kondisi ini menjadikan Batam sebagai magnet kuat bagi para investor untuk menanamkan modalnya, sekaligus menjadi daya tarik besar bagi para pencari kerja dari berbagai provinsi di Indonesia,” katanya dikutip dari keterangan tertulis, Ahad 12 Oktober 2025.

Namun derasnya arus masuk tenaga kerja dari luar daerah, sambung Ansar, tidak sepenuhnya membawa dampak positif. Banyak di antaranya, belum memiliki keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri di Kepri. Otomatis mempengaruhi angka tingkat pengangguran terbuka di provinsi ini.

“Jadi saya berharap adanya pengaturan khusus bagi para pendatang yang ingin mencari kerja di Kepri. Sahingga pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja dapat berjalan seimbang dengan ketersediaan tenaga kerja yang kompeten,” katanya mengakhiri.

Ambigu Posisi Kepri, Tingkat Pengangguran Terbuka Kedua Nasional
FOTO istimewa

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinaskertrans) Kepri Diky Wijaya menegaskan ada ambigu terkait Kepri yang berada di posisi kedua tertinggi tingkat pengangguran terbuka nasional atau 6,6 persen, setelah Papua. Namun, Diky menegaskan jika penting juga diketahui jika Kepri sesungguhnya memiliki kebutuhan tenaga kerja cukup tinggi dibanding dengan angka pengangguran.

Dengan geografis 98 persen lautan dan 2 persen daratan yang berada di Selat Malaka, Kepri memiliki 26 ribu perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang berada di 23 kawasan industri, baik industri besar dan industri manufaktur. Artinya kebutuhan tenaga kerja justru cukup tinggi dibandingkan dengan kondisi pengannguran.

“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik atau BPS, sebanyak 6,8 persen penduduk Kepri merupakan bagian dari angkatan kerja usia 17 serta kaum rentan. Kalau disejalankan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, serta kemiskinan juga turun di angka 4 persen serta inflasi di bawah 3 persen, ini menandakan bahwa ada ambigu terkait posisi nomor dua pengangguran se-Indonesia,” kata Diky.

Sementara data BPS, tingkat pengangguran terbuka kepri menunjukkan masih dalam kondisi terkendali dalam dua tahun berturut-turut atau turun sebesar 0,72 persen. Tingkat pengangguran terbuka ini mengalami penurunan di tujuh kabupaten/kota di Kepri dalam rentang waktu 2020-2024.

Lalu, dalam rentang waktu 2021-2024, Pemerintah Provinsi Kepri dibawah kepemimpinan Ansar Ahmad berhasil menyalurkan sebanyak 71.182 tenaga kerja di seluruh kabupaten dan kota, terbagi 36.013 tenaga kerja pria dan 35.169 tenaga kerja wanita.

Melalui Disnakertrans Kepri, tenaga kerja tersebut ditempatkan di berbagai perusahaan yang beroperasi di wilayah Kepri. Misalnya pada 2021, jumlah tenaga kerja yang berhasil ditempatkan berjumlah 26.167 orang, kemudian sebanyak 16.362 tenaga kerja ditempatkan pada tahun 2022.

Jumlah tenaga kerja yang berhasil ditempatkan mengalami peningkatan pada 2023, dengan 16.550 pekerja. Hingga Mei 2024, Pemerintah Provinsi Kepri kembali menyalurkan 12.103 tenaga kerja, menjadikan total keseluruhan hingga Mei 2024 mencapai 71.182 orang.

Penempatan tenaga kerja ini tersebar di tujuh kabupaten dan kota di Provinsi Kepri, dengan rincian sebagai berikut: Kota Batam: 41.916 tenaga kerja, Kabupaten Bintan: 24.603 tenaga kerja, Kabupaten Karimun: 1.485 tenaga kerja, Tanjungpinang: 676 tenaga kerja, Kabupaten Lingga: 2.478 tenaga kerja, Kabupaten Kepulauan Anambas: 20 tenaga kerja, Kabupaten Natuna: 4 tenaga kerja. (*adv)

Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini