Buka FSIGB 2025, Menko Yusril: Kepri Motor Kesusastraan Melayu Indonesia

0
121
FOTO bersama

TANJUNGPINANG, KABARTERKINI.co.id – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Dato’ Seri Indera Nara Wangsa Yusril Ihza Mahendra secara resmi membuka Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) 2025. Pembukaan berlangsung di pelataran Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri, Selasa malam 28 Oktober 2025.

Festival yang akan berlangsung hingga 31 Oktober 2025 ini mengusung tema “Memelihara Persaudaraan Para Penyair”, sebuah ajakan memperkokoh silaturahmi lintas bangsa melalui karya sastra. Sementara festival ini merupakan gagasan Dato’ Sri Lela Budaya Rida K. Liamsi, tokoh sastra Melayu asal Kepri, sebagai bentuk upaya merawat dan melestarikan tradisi literasi dunia Melayu.

Kepri, sambutan Menko Yusril Ihza Mahendra, sebagai wilayah yang dulu dikenal sebagai pusat lahirnya karya-karya besar dunia Melayu, kini kembali menegaskan perannya di kancah sastra internasional. Artinya, Kepri adalah motor perkembangan kesusastraan Melayu dan Indonesia pada umumnya.

“Provinsi kepulauan ini memiliki akar kuat peradaban Melayu. Karena itu festival sastra internasional ini adalah langkah tepat dan strategis. Festival ini selayaknya dilaksanakan secara berkelanjutan setiap tahun,” ujar Yusril disambut tepuk tangan para tamu.

Festival sastra ini, menurutnya, bukan hanya ajang pembacaan puisi atau peluncuran buku, melainkan “sebuah laboratorium kemanusiaan”. Karena di sinilah, merefleksikan kembali peran fundamental sastra dalam membangun peradaban yang adil, manusiawi, dan berkeadilan.

“Di panggung sastra ini, kita menemukan benang merah persaudaraan yang melintasi batas geografis, menegaskan bahwa kita adalah bagian dari komunitas global yang saling terhubung,” ungkap Yusril yang juga menilai bahwa dampak positif festival ini akan turut meningkatkan sektor pariwisata, baik di Kepri maupun secara nasional.

Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad menegaskan bahwa budaya merupakan segmen penting dalam pengembangan pariwisata di Kepri. Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota akan terus berkomitmen menggali, memperkenalkan, dan menghidupkan kembali kekayaan budaya, termasuk warisan budaya takbenda yang sangat banyak di Kepri.

“Insya Allah, ke depan melalui monumen bahasa dan museum yang akan kita bangun, Kepri akan menjadi magnet bagi masyarakat dari berbagai provinsi dan bahkan mancanegara untuk mengenal Kepri lebih dekat lagi,” kata Ansar.

Tidak lupa, ia menyebut bahwa Kabupaten Lingga, sebagai Bunda Tanah Melayu, mendapat perhatian khusus. “Saya banyak mendapat pesan dari Pak Bupati Lingga. Dengan dukungan Pak Menko, kita akan kembangkan museum dan objek wisata sejarah di Lingga agar perjalanan sejarah Kepri semakin dikenal luas,” kata Ansar mengakhiri. (*rilis)

Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini