Antisipasi dan Mitigasi Dampak Kekeringan Global, Presiden: Jaga Ketersediaan Bahan Pokok

0
644

Kabarterkini.co.id, Jakarta  – Potensi terjadi krisis pangan dunia disampaikan Food and Agriculture Organization (FAO) beberapa kali, di-ingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jadi, memasuki musim kemarau, ia meminta seluruh jajarannya agar betul-betul menghitung dampak musim kering, terhadap ketersediaan bahan pokok.

“Berdasarkan prediksi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), 30 persen wilayah-wilayah masuk zona musim ke depan akan mengalami kemarau lebih dari biasa. Oleh sebab itu, antisipasi, mitigasi, harus betul-betul disiapkan, sehingga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan tidak terganggu,” kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas via telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, dikutip BPMI Setpres, Selasa kemarin.

Dengan menekankan sejumlah hal, sambungnya, pertama: ketersediaan air di daerah-daerah pertanian, merupakan kuncinya. Untuk itu, ia meminta agar jajarannya mempersiapkan berbagai upaya menyimpan air.

“Kita harus bekerja dari sekarang, mulai dari penyimpanan air hujan, kemudian memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lain. Ini penting,” ujar Jokowi.

Kedua, tuturnya, percepatan musim tanam dengan memanfaatkan curah hujan. Jadi, ia menekankan, agar petani harus tetap berproduksi dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Ketersediaan sarana-sarana produksi pertanian, baik bibit, pupuk, harus betul-betul ada dan harganya terjangkau. Kemarin sudah kita bicarakan mengenai stimulus ekonomi bagi petani. Nanti tolong dipertajam lagi,” paparnya.

Ketiga, Jokowi meminta agar jajarannya memperhatikan manajemen pengelolaan stok kebutuhan pokok. “Hitung-hitungannya betul-betul harus detail, Bulog tetap harus membeli gabah petani. Sehingga harga di petani menjadi lebih baik,” pungkasnya. (*andy surya)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini