
BATAM, KABARTERKINI.co.id – Badan Usaha Pelabuhan BP Batam mencatat kenaikan volume bongkar muat peti kemas semester I pada 2021, sebesar 18 persen. Sebelumnya, semester I pada 2020 sebesar 261.394 TEUs, kini menjadi 307.785 TEUs.
Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam Nelson Idris mengungkapkan, kenaikan volume bongkar muat peti kemas semester I pada 2021 ini cukup menggembirakan. Mengingat hampir seluruh sektor lumpuh akibat pandemi Covid-19.
“Kinerja Pelabuhan Barang pada 2021 cukup optimis melihat kenaikan volume Bongkar Muat Peti Kemas di semester I, dibandingkan periode sebelumnya,” ungkap Nelson di Batu Ampar, Selasa kemarin.
Peningkatan volume Bongkar Muat Peti Kemas semester I pada 2021 ini didominasi kegiatan perdagangan luar negeri, terutama ekspor yang meningkat 36 persen dibandingkan semester I pada 2020, yakni dari 174.543 TEUs menjadi 239.061 TEUs.
Sedangkan jumlah kunjungan kapal barang di semester I pada 2021 juga mengalami peningkatan sebesar 1,1 persen dibandingkan periode sebelumnya, yakni dari 11.507 Call ke 11.637 Call kapal.
Dari sisi GT terjadi peningkatan cukup signifikan, yakni sebesar 17,7 persen dibanding sebelumnya, dari 17.695.630 GT ke 20.829.205 GT.
“Hal ini menunjukkan, kapal-kapal yang datang ke perairan Batam cenderung berbobot besar. Kita bisa lihat dari GT-nya. Kita harapkan volume bongkar muat dan arus kapal terus meningkat. Sehingga di semester II nanti kita dapatkan pencapaian lebih menggembirakan,” paparnya.
Peningkatan volume produksi di Pelabuhan Barang ini, sambung Nelson, turut berimbas pada pendapatan diperoleh Badan Usaha Pelabuhan. Misalnya, pendapatan di SBU Pelabuhan Barang pada Semester I pada 2021 meningkat 27.9 persen dibanding periode sebelumnya.
“Meski badai Covid-19 belum berlalu, namun kami optimis sektor logistik masih terus bergairah demi menopang kebutuhan masyarakat. Kami berharap kinerja di semester II akan lebih menggembirakan,” terangnya.
Saat ini, menurut Nelson, kegiatan Ship to Ship-Floating Storage Unit (STS-FSU) menjadi salah satu fokus Badan Usaha Pelabuhan BP Batam dalam meningkatkan potensi pendapatan negara yang selama ini belum tergarap. Sebab, ada potensi pendapatan luar biasa dari kegiatan Ship to Ship dan Floating Storage Unit tersebut.
“Dalam kegiatan ini, BP Batam melalui unit Badan Usaha Pelabuhan dapat memperoleh penerimaan negara dalam bentuk biaya labuh, bongkar muat dan throughput fee,” pungkas Nelson. (*herbin/fpn/humas bp batam)