Gubernur Kepri Terus Mempercantik Pulau Penyengat

0
708
PERSIMPANGAN depan Masjid Raya Pulau Penyengat semakin tertata rapi (foto istimewa)

TANJUNGPINANG, KABARTERKINI.co.id – Pulau Penyengat, salah satu destinasi wisata religi, wisata sejarah sekaligus wisata budaya di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri. Kini tampil semakin memikat, dengan wajah baru setelah di percantik Pemerintah Provinsi Kepri.

Memang masih akan ada pengerjaan lanjutan pada 2023. Namun hasil pengerjaan pada 2022 sudah cukup membuat para tamu atau wisatawan pangling. Awal pembangunan dimulai dari ponton HDPE, akses jalan hingga masjid yang menjadi ikon utama. Otomatis Pulau Penyengat tampak lebih cerah dan mepesona.

Dengan berbagai peninggalan sejarah Kerajaan serta peradaban Islam di Tanah Melayu, Pulau Penyengat menghadirkan warna tersendiri bagi penikmat wisata di Kepri. Mengingat masih banyak peninggalan sejarah Melayu yang bisa dilihat di pulau yang pernah menjadi mas kawin diberikan Sultan Riau Penyengat kepada Engku Putri R. Hamidah.

Karena itu pula, pulau mungil yang berada di Ibukota Provinsi Kepri ini menjadi salah satu yang di usulkan menjadi Warisan Budaya Dunia di UNESCO. Bahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno menyatakan, Pulau Penyengat merupakan destinasi wisata sejarah dan halal bagi para wisatawan.

Sandi menyebut Pulau Penyengat, destinasi wisata di Indonesia yang berbasis 3S , yakni Spiritual (spiritual), Serenity (ketenangan) dan Sustainability (keberlanjutan). Bahkan dia yakin dengan sedikit perubahan dan penataan kawasan Pulau Penyengat akan mampu menarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

“Pulau ini sangat unik dan beruntung sekali saya bisa datang ke sini,” ujar Sandi ketika berkunjung sambil menikmati minuman air dohot khas Pulau Penyengat beberapa waktu lalu.

Sementara Pemprov Kepri pun berkomitmen melakukan langkah merevitalisasi kawasan Pulau Penyengat agar mampu lebih menarik kunjungan wisatawan. Hal ini sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi dari sektor pariwisata.

Gubernur Kepri H Ansar Ahmad kemudian mengambil kebijakan merevitalisasi beberapa kawasan Pulau Penyengat, baik itu pemugaran Masjid Raya Pulau Penyengat, kawasan jalan depannya hingga ke balai adat serta beberapa kawasan sekitaran. Hingga mengganti permadani masjid dengan permadani yang didatangkan langsung dari Turki.

Pada tahun lalu, Ansar telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp30,8 miliar untuk menata dan mempercantik kawasan Pulau Penyengat. Sehingga menjadi icon wisata religi yang dapat menarik wisatawan. Dan akan dilanjutkan lagi pada 2023, dengan anggaran sebesar Rp43 miliar.

“Bertahun-tahun kita menganggap pulau ini sebagai pulau bersejarah yang layak dijadikan objek wisata. Tapi penampilannya kurang mendukung dijual. Oleh karena itu, kita mencoba berdiskusi dengan para tokoh adat, tokoh budaya hingga para zuriat untuk bersama-sama memikirkan bagaimana agar Pulau Penyengat memiliki wajah lebih memikat hingga wisatawan mau datang. Solusinya kita melakukan revitalisasi,” kata Ansar.

Tidak hanya itu, Masjid Raya Pulau Penyengat pun kembali dipugar dengan mengganti lantainya dengan lantai marmer khusus. Yang membuat lantai Masjid Raya Pulau Penyengat tetap sejuk meskipun cuaca panas. Penataan masjid pun dilakukan dengan berbagai kajian dan survei khusus agar revitalisasinya tetap menjaga nilai dan kekhasan masa dahulu.

Selain menganti lantai dan karpet masjid, Pemprov Kepri juga melakukan perbaikan tempat wudhu dan toilet, pengecatan, perbaikan menara, pemasangan aksesoris, penataan ruang terbuka hijau, optimalisasi ruang dokumenter, hingga pemasangan videotron di depan masjid agar menambah estetika.

Said, salah satu masyarakat Pulau Penyengat mengapresiasi kinerja Pemprov Kepri, khususnya Gubernur Kepri Ansar Ahmad dengan kebijakannya. “Kami senang lah, dengan ditata dan dipercantik gini. Pulau Penyengat akan semakin ramai dengan wisatawan,” ujar Said dengan logat Melayu kental.

Kebijakan Gubernur Kepri, menurutnya, sangat berdampak pada ekonomi masyarakat Pulau Penyengat. Sebab cukup banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari berjualan kuliner dan makanan khas Pulau Penyengat. “Kami harap Pulau Penyengat semakin menjadi destinasi wisata sejarah religi bagi masyarakat Kepri, khususnya Kota Tanjungpinang,” jelas Said.

Dengan indah dan cantiknya Pulau Penyengat, sambungnya, akan menambah kunjungan wisatawan. Sehingga masyarakat Penyengat yang notabene membawa pompong penumpang, ojek motor dan pedagang makanan serta kuliner dapat meningkat ekonominya.

“Tentu kami selaku masyarakat Pulau Penyengat senang dengan ada revitalisasi kawasan ini. Tidak hanya merubah tampilan Pulau Penyengat semakin indah, namun membantu ekonomi masyarakat sekitar,” ulangnya.

Tidak hanya Said, Edi cukup sering mengunjungi Pulau Penyengat. Ia merasa penataan kawasan Pulau Penyengat dilakukan Gubernur Kepri Ansar Ahmad sangat bagus dan sangat dibutuhkan masyarakat.

“Karena selaku masyarakat yang berkunjung ke Pulau Penyengat, pasti ingin ibadah dengan nyaman, adem dan tenang. Sehingga penataan yang dilakukan ini sangat pas lah buat pengunjung,” tegas Edi. (*juwono)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini