Oleh: Budi Hendrika
REMAJA hari ini sedang berada di persimpangan zaman yang rumit. Mereka lahir dan tumbuh dalam dunia serba cepat, hiper digital dan penuh tekanan sosial yang tidak terlihat mata. Remaja ini, disebut Gen Z atau generasi Z yang melek teknologi, namun sering kali terluka secara emosional.
Misal, dibalik unggahan media sosial penuh warna, tidak sedikit Gen Z bergumul dalam sunyi, kecemasan berlebih, krisis identitas, tekanan karier sejak dini, body shaming hingga pengalaman pahit bullying, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Tidak sedikit dari mereka merasa kesepian, kehilangan arah atau bahkan kehilangan makna hidup di usia masih sangat muda. Kesehatan mental pun menjadi isu yang semakin mendesak. Data demi data menunjukkan peningkatan gangguan psikis di kalangan remaja.
Sayangnya, tidak semua dari mereka tahu harus bicara kepada siapa atau bagaimana mencari pertolongan. Di sisi lain, guru di sekolah, meski telah berusaha maksimal, seringkali tidak memiliki cukup waktu, sumber daya atau pendekatan sesuai untuk menjangkau mereka secara personal dan mendalam.
Disinilah pengurus dan anggota Perkumpulan Jejak Langkah Pendidikan Indonesia (Jalanin) Wilayah Provinsi Kepri melihat celah untuk hadir. Sebagai organisasi yang peduli masa depan pendidikan dan kemanusiaan, Jalanin memandang persoalan Gen Z tidak cukup diserahkan kepada guru atau pihak sekolah.
Melainkan dibutuhkan pendekatan lebih hidup atau lebih menyentuh aspek manusiawi bagi remaja. Salah satu jawaban, yakni fasilitator kehidupan. Fasilitator ini bukan guru, dosen atau konselor formal. Mereka adalah sosok terlatih sebagai teman perjalanan hidup, pendengar empatik, pendamping yang peka dan pengarah tidak menggurui.
Mereka membantu remaja menggali potensi dirinya, memahami emosi, memperkuat kepercayaan diri hingga berani mengambil pilihan hidup sehat dan bermakna. Jalanin Kepri kini tengah menggagas program pelatihan dan penyebaran fasilitator kehidupan di berbagai wilayah, mulai dari lingkungan pendidikan, komunitas remaja hingga dunia kerja.
Organisasi ini di percaya, ketika satu remaja didampingi dengan hati dan kompetensi, maka satu masa depan telah diselamatkan. Membangun fasilitator kehidupan bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi sebuah investasi kemanusiaan. Sebab bangsa yang besar, bukan hanya dibangun dari lulusan cerdas secara akademik, tetapi juga dari generasi muda sehat jiwanya, kuat karakter moralnya dan berani hidup secara otentik.
Mari bersama ciptakan ekosistem yang mendukung tumbuh kembang remaja. Bukan hanya sebagai peserta didik, tetapi sebagai manusia seutuhnya. Jalanin Kepri siap membuka ruang seluas-luasnya bagi pendidik, relawan, pemuda, orang tua dan komunitas untuk turut ambil bagian dalam gerakan ini. Karena masa depan bangsa adalah cermin dari cara kita memperlakukan remaja hari ini. ****
(Penulis: Ketua Umum Jalanin Kepri)
Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id
