JAKARTA, KABARTERKINI.co.id – Ekonomi hijau dan digital merupakan dua tren ekonomi ditengah berkembang secara global. Utamanya di negara-negara maju. Dua hal ini harus dapat diikuti Indonesia dalam jangka panjang. Untuk menyelaraskan perekonomiannya dengan perkembangan global.
“Saya melihat, kita memiliki kekuatan di green product dan green economy. Yang saya kira sekarang ini semua negara kawasan mulai melihat itu,” kata Presiden Joko Widodo saat menjadi pembicara virtual di Kompas100 CEO Forum Tahun 2021 dari Istana Negara Jakarta, dilansir dari BPMI Setpres, Kamis 21 Januari 2021.
Semakin tinggi kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan hidup, sambungnya, menjadikan produk dan ekonomi hijau terus berkembang. Pada tahap selanjutnya, hal ini diyakini akan turut mempengaruhi ekonomi dan bisnis global. Tentunya berdampak pada perekonomian Indonesia.
“Ini yang akan berkembang. Kita memiliki kesempatan besar masuk ke produk hijau dan ekonomi hijau ini. Baik dari sisi produksi, distribusi, dan konsumsi,” kata Jokowi -biasa disapa.
Selain ekonomi hijau, Kepala Negara juga melihat bahwa di masa saat ini, semua sektor mau tidak mau harus masuk pada tahapan digitalisasi. Di tengah melesatnya perekonomian digital dewasa ini, para pelaku industri dituntut dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
“Pemerintah, pendidikan hingga sektor kesehatan, semua harus masuk pada digitalisasi. Sehingga makin efisien, kompetitif, dan kita bisa bersaing dengan negara-negara lain,” ujarnya.
Terkait hal tersebut, Jokowi meminta seluruh pihak untuk dapat menjawab tantangan, sekaligus peluang yang ada. Sebab 2021 ini dapat dijadikan momentum bagi semua untuk bangkit dan melewati masa krisis. Hingga menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara tangguh dan maju.
“Pada 2021 adalah momentum kita bangkit. Jika mampu melewati masa krisis ini dengan baik, kita akan lebih siap menjawab tantangan ke depan. Bertransformasi karena kita menjadi sebuah kekuatan ekonomi baru, semakin tangguh, dan menjadi negara maju,” tuturnya. (*andi surya)