
BATAM, KABARTERKINI.co.id – Wali Kota Batam Amsakar Achmad, bersama Wakilnya, Li Claudia Chandra, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Kebersihan, Pertamanan dan Drainase. Rakor dihadiri Pjs. Sekdako Batam Firmansyah, seluruh Camat dan Lurah se-Kota Batam itu berlangsung di ruang Hang Nadim, Lantai IV Kantor Wali Kota Batam, Kamis 4 September 2025,
“Peran Camat dan Lurah sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat. Jadi penataan lingkungan diperlukan, dimulai dari kantor masing-masing, baik di dalam ruangan maupun area sekitarnya,” kata Amsakar dalam arahannya.
“Berbicara kinerja tidak ada artinya, jika kantor sendiri berantakan. Kantor yang rapi menghadirkan energi positif sekaligus mencerminkan citra baik pemerintahan,” katanya lagi.
Camat dan Lurah, menurut Amsakar, adalah representasi pertama pemerintah di mata masyarakat. Karena itu, penataan kantor tidak boleh diabaikan, apalagi dengan alasan keterbatasan anggaran. Halaman, taman hingga drainase harus tertata dengan baik.
“Rumput jangan dibiarkan tumbuh tinggi, pohon harus dipangkas rutin dan drainase mesti diperhatikan. Semua itu mencerminkan keseriusan kita dalam bekerja,” katanya.
Selain kebersihan kantor, ia menyoroti persoalan sampah yang masih menjadi perhatian publik. Amsakar meminta Camat dan Lurah lebih kreatif dan inovatif dalam menangani persoalan sampah. Evaluasi kinerja akan dilakukan enam bulan ke depan.
“Indikator sederhana kinerja ada tiga, yakni kantor rapi, lingkungan tertata dan sampah bisa terurai. Itu ukuran paling dasar,” kata orang nomor satu di kota industri ini.
Sementara untuk memperkuat layanan persampahan, DLH Batam akan menambah armada baru pada 2026, termasuk 29 unit compactor Hino, 42 arm roll, 10 dump truck, 132 bin sampah, serta satu becak motor.
Pemko Batam juga menyiapkan tiga UPT khusus dan pembangunan insinerator. Agar semua berjalan optimal, Amsakar menekankan pentingnya koordinasi dengan perangkat terkait, mulai dari UPT DLH, Babinsa hingga Kepolisian.
“Dengan begitu, pemerintahan yang responsif dan humanis bisa terbentuk. Keluhan masyarakat dapat segera ditangani,” katanya sambil menambahkan, tidak hanya soal teknis, etika pejabat di lapangan harus dijaga dan hindari gaya hidup mewah atau tidak bersikap eksklusif.
“Kita ini pejabat publik. Jangan sampai ada kesan hedonis atau elitis. Apa yang kita lakukan langsung dinilai masyarakat. Saya berharap Camat dan Lurah menjaga semangat gotong royong untuk mewujudkan Batam yang bersih dan nyaman,” kata Amsakar.
Senada dengan Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia. Yang turut menekankan pentingnya konsistensi dan kolaborasi. Ia meminta Camat segera merapikan kantor, memperkuat komunikasi dengan lurah, serta memetakan titik-titik lokasi pembuangan sampah liar. “Koordinasi ini penting agar kita tahu di mana masalah terjadi dan bisa mencari solusi bersama,” katanya.
Li Claudia juga mendorong Camat dan Lurah untuk bekerja sama dengan RT/RW dan masyarakat. Sehingga masalah sampah dapat diselesaikan tanpa saling menyalahkan. Penentuan lokasi penampungan, jadwal pengangkutan hingga kecukupan armada harus dibicarakan dengan Dinas Lingkungan Hidup.
“Saya berharap pentingnya menciptakan Kantor Camat dan Lurah yang rapi dan nyaman. Hal ini, sesuai arahan Pak Wali Kota, agar pelayanan publik berjalan lebih baik. Karena tugas kita melayani masyarakat, bukan dilayani,” kata Li Claudia mengakhiri. (*rilis)
Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id










