Agar Ekonomi Tumbuh, Kapolri Minta Diperkuat Pengendalian Covid-19 di Bali

0
370

BALI, KABARTERKINI.co.id – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta Forkopimda Bali terus memperkuat strategi pengendalian Covid-19, untuk menjamin kesehatan masyarakat. Dengan begitu, aktivitas perekonomian di Pulau Dewata akan terus tumbuh, setelah terpukul akibat pandemi Covid-19.

“Dengan kesehatan masyarakat terjaga maka pertumbuhan ekonomi di Bali akan kembali meningkat,” pengarahan Sigit saat memimpin rapat dengan Forkopimda Bali, bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ahad 29 Agustus 2021.

Ditengah pandemi Covid-19, menurut jenderal Kepolisian bintang empat itu, perekonomian Indonesia sudah mulai tumbuh sebesar 7,07 persen. Demikian juga dengan perekonomian Bali yang mulai tumbuh sebesar 2,83 persen.

“Strategi pengendalian Covid-19 dibagi menjadi tiga, yaitu, protokol kesehatan ketat dengan menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak), memperkuat 3T (Tracing, Testing dan Treatment) dan terakhir, percepatan program vaksinasi massal,” ungkap Sigit.

Selain memperkuat strategi tersebut, eks Kapolda Banten ini meminta Forkopimda untuk memaksimalkan kebijakan penyekatan. Mulai dari penyekatan antar-provinsi, antar-kabupaten/kota, dan pembatasan mobilitas serta aktifitas masyarakat.

“Mengintensifkan penyekatan antar-provinsi melalui pintu masuk transportasi udara, penyekatan di Bandara Ngurah Rai. Melalui pintu masuk transportasi laut, penyekatan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk dan Pelabuhan Lembar-Padangbai. Penyekatan antar-kabupaten/kota melalui pos check point antar kabupaten/kota, terminal, maupun pintu gerbang tol,” ujar mantan Kabareskrim Polri itu.

Kepada Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) atau domestik, terangnya, sudah mendapatkan kelonggaran dengan memenuhi syarat telah diatur dalam Inmendagri Nomor 35 tahun 2021. Persyaratannya, pelaku perjalanan antar-provinsi, menunjukkan kartu vaksin dengan minimal dosis pertama. Pelaku perjalanan dengan moda transportasi mobil pribadi, sepeda motor, bus, kereta api dan kapal laut, menunjukkan hasil negatif antigen H -1.

Pelaku perjalanan dengan moda transportasi pesawat udara menunjukkan hasil negatif PCR H-2. Lalu, perjalanan dengan pesawat antar kabupaten/kota di Jawa-Bali, harus memenuhi syarat sudah ditetapkan. Termasuk para petugas akan dilakukan pengawasan, yaitu akan diberikan sanksi tegas bagi petugas yang tidak melakukan pemeriksaan yang benar dalam pelaksanaan penyekatan.

Jadi ia berharap kepada Forkopimda Bali untuk bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat dan menggunakan pendekatan adat untuk mengajak yang terpapar virus corona, di karantina di Isolasi Terpusat (Isoter) yang saat ini sudah sangat bagus di Bali. Mengingat tingkat kesembuhan di Isoter lebih tinggi, karena ditunjang fasilitas dan diawasi penuh serta langsung oleh tenaga kesehatan.

“Upaya menggeser isoman ke isoter perlu dilakukan secara maksimal dengan bantuan pemerintah daerah, seluruh tokoh masyarakat, tokoh adat. Serta perlu penjelasan secara baik dengan menyesuaikan adat istiadat setempat yang dapat memberikan ketenangan kepada masyarakat ketika akan mengajak ke isoter,” kata Sigit.

Ia menekankan, Forkopimda Bali harus terus melakukan akselerasi terhadap target Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait vaksinasi nasional. Tujuannya, agar herd immunity terhadap Covid-19 segera terbentuk.

“Untuk mengurangi risiko penularan dan kematian akibat Covid-19, TNI-Polri bersama Pemda terus melakukan akselerasi vaksinasi. Untuk mencapai target tersebut diperlukan sinergisitas TNI-Polri dan Pemda serta seluruh elemen masyarakat. Dalam menyiapkan strategi vaksinasi dapat dilakukan serbuan vaksinasi, gerai vaksinasi, vaksinasi mobile, dan door to door, ketika stok vaksin datang dalam jumlah besar,” kata Sigit.

Dengan segala upaya, keseriusan, kerjasama dengan seluruh elemen, dan langkah Extraordinary, menurut Sigit, kesehatan masyarakat dapat terjamin, sehingga aktivitas perekonomian dapat berjalan seiring dengan pelonggaran-pelonggaran diberikan.

“Ketika kasus Covid-19 terkendali, secara otomatis daerah tersebut akan mendapat pelonggaran dan aktivitas ekonomi masyarakat bisa kembali berjalan lebih baik. Seperti yang terjadi pada aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya. Tentunya ini menjadi tanggungjawab bersama pemerintah, baik pusat maupun daerah dan seluruh masyarakat,” ujar Sigit.

Setelah memberikan pengarahan ke Forkopimda Bali, Panglima TNI dan Kapolri melakukan peninjauan langsung ke Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur Bali yang dijadikan lokasi Isoter. Mereka melihat secara langsung penanganan serta perawatan pasien Covid-19. (*red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini