Benahi Perusda Bagai Cuci Piring Kotor

0
879
KANTOR Perusda Natuna, Jalan Datok Kaya Wan Mohammad Benteng, Ranai

Catatan Andi Surya

BENAHI Perusahan Daerah atau Perusda Natuna bagai mencuci piring kotor. Bincang-bincang penulis dengan sejumlah orang dalam di tubuh Badan Usaha Milik Daerah kabupaten kepulauan perbatasan di tengah negara Asean ini. Bahkan ada piring kotor akan di cuci belum diketahui keberadaannya.

“Yang sulit, pasti piring kotor sudah retak,” kelakar penulis, disambut tawa sejumlah orang dalam di tubuh Perusda Natuna tersebut. Jadi istilahnya, Perusda Natuna bagai sebuah piring kotor bukan isapan jempol, kisah ini nyata.

Karena puluhan miliar rupiah dana modal, ratusan miliar rupiah dana kelola dari APBD 2007 hingga 2015, notabene uang rakyat Natuna telah di gelontorkan ke Perusda. Hasilnya, jangankan keuntungan, dana digelontorkan alias uang modal hingga uang kelola bisa habis tidak tersisa. Kini bukan hanya tidak punya modal, Perusda pun terlilit hutang, termasuk pada sejumlah karyawannya sendiri, karena gaji mereka tidak terbayarkan.

Apakah masih ada secercah harapan bagi Perusda, menjadi perusahaan yang dapat mengisi kas daerah Natuna kedepan? Bupati Natuna Wan Siswandi dan wakilnya, Rodhial Huda nampak masih percaya. Dengan menempatkan sejumlah putra daerah menduduki kursi-kursi direksi.

Berbagai program kerja unggulan telah dipersiapkan para direksi baru itu. Namun mesin induk sebagai penggerak roda Perusda masih macet, tidak mampu berjalan, meskipun hanya selangkah. Kembali ke laptop. Perusda bagai sebuah piring kotor, harus segera dibersihkan.

Dari 2007 hingga 2015, puluhan miliar rupiah dana modal, ratusan miliar rupiah dana kelola dari APBD Natuna digelontorkan, tidak ada hasil. Sudah capek kali penulis publikasi penyalahgunaan dana Perusda Natuna 2007 hingga 2015, nampaknya hukum belum berani menyentuh pelakunya. ****

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini