
NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Danlanud Raden Sadjad (RSA) Ranai Kolonel (Pnb) Dedy I.S Salam terlihat gembira, Sabtu pagi 17 Juli 2021. Meskipun markasnya diserbu para remaja, usia antara 12 hingga 17 tahunan. Ada apa gerangan remaja usia sekolah itu, menyerbu pangkalan penjaga dirgantara kabupaten kepulauan perbatasan ditengah negara Asean ini?
Rupanya sesuai kegiatan sedang diselenggarakan Kolonel Dedy, yakni Serbuan Serentak Vaksinasi Nasional TNI-Polri dalam rangka memperingati Hari Bakti TNI Angkatan Udara ke-74, para remaja usia sekolah itu, ingin turut menyukseskannya.
“Para remaja yang mendaftar dalam giat hari kedua Serbuan Serentak Vaksinasi Nasional TNI-Polri di Lanud RSA Ranai dominan pelajar SLTP dan SLTA,” kata Dedy pada kabarterkini.co.id. “Saya sangat senang dengan kehadiran generasi muda kabupaten perbatasan ini.”

Agar tidak terjadi antrian panjang, perwira TNI Angkatan Udara melati tiga emas itu, menerjunkan 20 tenaga vaksinator handal, 18 orang dari Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr. Yuniati Wisma Karyani Lanud RSA Ranai, 1 orang dari Kodim 0318/Natuna dan 1 orang dari Yonkomposit Gardapati I/Natuna.
“Bagi masyarakat Natuna belum di vaksin, jangan segan hadir di Lanud RSA Ranai,” imbau Dedy. “Vaksin ini gratis, asal usia 12 tahun ke atas, dengan membawa serta KTP atau Kartu Keluarga.”
Kepala RSAU Lanud RSA Ranai Mayor (Kes) dr. A. Ratno Wahyudono mengatakan kegiatan Serbuan Serentak Vaksinasi Nasional TNI-Polri hari kedua ini, sudah hadir 100 pendaftar. Para pendaftar dominan pelajar SLTP dan SLTA berada di Pulau Bunguran Besar ini.

“Secara pribadi, saya sangat senang, para generasi muda Natuna sangat memahami arti kesehatan di masa pandemi Covid-19,” kata Ratno. “Tanpa paksaan mereka mendaftar, karena ingin di vaksinasi Covid-19.
Tidak lupa, ia mengimbau pada para pelajar, khususnya masyarakat Natuna yang telah di vaksin tetap harus mentaati protokol kesehatan, seperti memakai masker diluar rumah, jaga jarak aman, hindari kerumunan massa, serta selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
“Pandemi Covid-19 telah mengganggu semua lini kehidupan, terutama ekonomi masyarakat,” kata Ratno. “Jadi kita harus berdoa, sekaligus terus mentaati protokol kesehatan, agar wabah berbahaya ini, segera sirna dari Indonesia.” (*iwan)