
Catatan: Tim BEI
INVESTASI di Pasar Modal, terutama saham, banyak diminati generasi milenial ataupun Gen-Z perkotaan. Karena mereka menilai transaksi saham secara online bisa dilakukan dari manapun. Sehingga kelompok investor milenial ini, menjadi investor aktif, atau biasa dikenal dengan trader.
Berbeda dengan investor yang sering berinvestasi pada saham dalam jangka panjang. Jadi trader boleh dibilang sebagai spekulator. Mengingat mereka mencari keuntungan jangka pendek dari selisih harga beli dan jual saham perhari bahkan perjam.
Dengan memahami dua karakter pelaku Pasar Modal itu, para investor pemula bisa menyesuaikan kebutuhannya. Apakah mau menjadi trader kebutuhan jangka pendek atau menjadi investor kebutuhan jangka panjang?
Pada prinsipnya, seorang trader memiliki kebiasaan beli dan jual. Mereka melakukan pembelian dan penjualan dengan menganalisa terhadap grafik pergerakan saham untuk memperoleh keuntungan. Sementara itu, investor memiliki prinsip beli dan tahan akan membeli saham untuk menyimpannya dalam jangka waktu panjang. Investor ini akan menjual portofolio sahamnya saat sudah mencapai tujuan keuangannya.
Analisis Fundamental vs Teknikal
Dalam mengevaluasi produk investasi, seorang investor dapat menggunakan dua metode analisis, yaitu fundamental dan teknikal. Seorang investor membutuhkan analisis fundamental untuk menganalisis faktor-faktor yang bisa mempengaruhi harga saham, seperti kondisi bisnis perusahaan terkait serta kondisi ekonomi nasional dan internasional.
Analisis fundamental umumnya digunakan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan keuangan dan bisnis perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan menganalisa kondisi fundamental sebuah instrumen investasi, khususnya saham, yaitu top-down analysis dan bottom-up analysis.
Pendekatan top-down analysis, investor menganalisa kondisi ekonomi nasional dan internasional terlebih dahulu, lalu kondisi industri sebuah perusahaan, dan terakhir, kondisi keuangan perusahaannya.
Sebagai contoh, jika investor ingin berinvestasi pada saham emiten di sektor makanan, maka mereka harus melihat kondisi ekonomi Indonesia terlebih dahulu, lalu kondisi bisnis sektor Fast Moving Customer Goods (FMCG), dan terakhir, kondisi keuangan perusahaan yang sahamnya ingin dianalisa.
Sebaliknya, pendekatan bottom-up analysis dilakukan dengan mengevaluasi kondisi perusahaan terlebih dahulu, lalu kondisi industri FMCG dan terakhir, kondisi ekonomi nasional serta internasional.
Investor dapat memilih di antara kedua pendekatan ini sesuai kebutuhan. Dengan beberapa indikator digunakan untuk mengevaluasi faktor fundamental saham perusahaan, diantaranya adalah Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Price to Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), berita mengenai bisnis terkait, dan indikator makro ekonomi, seperti inflasi, GDP dan suku bunga.
Sementara itu, analisis teknikal adalah metode analisa riwayat harga saham untuk memperkirakan harga instrumen investasinya di masa depan. Umumnya metode ini hanya digunakan untuk menganalisis instrumen investasi saham karena menggunakan data riwayat harga.
Selain itu, analisa ini didasarkan pada asumsi bahwa pergerakan harga saham pasti akan membentuk pola tertentu dan pasti akan terbentuk kembali di masa depan. Analisis teknikal umumnya menggunakan chart untuk menggambarkan pergerakan antara supply dan demand saham tergambar dalam titik-titik.
Umumnya, trader atau investor aktif menggunakan chart dalam bentuk candlestick untuk melakukan analisis bersifat teknikal. Selain indikator teknis analisis, teknikal umumnya merupakan berbagai metode statistik yang dapat digunakan trader untuk memperkirakan perubahan harga, seperti moving average (rata-rata bergerak), fibonacci retracement, bollinger band dan sebagainya.
Kemudian, sumber data digunakan untuk analisis fundamental dapat ditemukan dalam laporan keuangan, laporan tahunan perusahaan, dan berita-berita ekonomi. Sedangkan data-data analisa teknikal umumnya sudah tercantum di aplikasi trading dalam bentuk grafik harga real time serta tercantum di data order book.
Umumnya aplikasi trading disiapkan perusahaan sekuritas untuk para investornya yang sudah memiliki fitur khusus. Dalam fitur itu, ditampilkan data fundamental aset terkait dan berita-berita ekonomi.
Seandai aplikasi digunakan tidak menampilkan fitur, maka investor bisa mengunjungi aplikasi berita ekonomi, seperti Yahoo Finance, Bloomberg atau Marketwatch. Untuk memantau pergerakan harga saham terkini sekaligus up to date dengan berita terkait. ****
Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id