PLN Serap Listrik Hijau dari 2 PLTS Terbesar di RI Milik Medco Group

0
467
PENANDATANGAN Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) PLTS Bali Barat dan PLTS Bali Timur (foto istimewa)

YOGYAKARTA, KABARTERKINI.co.id – PT PLN (Persero) menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) PLTS Bali Barat dan PLTS Bali Timur yang dikembangkan PT Medco Energi Internasional Tbk melalui PT Medco Solar Bali Barat dan PT Medco Solar Bali Timur.

Pembangkit yang masing-masing memiliki daya 25 Megawatt peak (MWp) itu bakal menjadi PLTS ground-mounted terbesar di Indonesia. Karena kedua PLTS ditargetkan bakal beroperasi sebelum KTT G20 digelar di Bali.

Penandatanganan dilakukan di sela perhelatan Energy Transition Working Group (ETWG) G20 di Yogyakarta pada 24 Maret kemarin. Yang disaksikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif dan secara virtual oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I, Pahala Nugraha Mansyuri.

“Sebagai key player dalam transisi energi di Tanah Air, PLN terus meningkatkan penggunaan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT). Termasuk di Bali yang akan menjadi lokasi acara puncak Presidensi G20 Indonesia,” ungkap Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melalui keterangan tertulis, Sabtu 26 Maret 2022.

Pembangunan proyek strategis nasional yang masuk dalam pilar green transformasi PLN ini diharapkan berkontribusi dalam pencapaian target bauran EBT nasional sebesar 23 persen pada 2025. Kehadiran PLTS tersebut sejalan dengan visi pemerintah daerah yang sedang membangun Pulau Dewata berbasis energi hijau.

“Beroperasinya dua PLTS ini akan menambah kapasitas pembangkit EBT eksisting nasional sebesar 0,6 persen. Sekaligus, menambah kapasitas terpasang PLTS eksisting nasional sebesar 61,7 persen,” ungkap Darmawan.

Selain meningkatkan bauran EBT, pengoperasian kedua PLTS ini akan menambah keandalan sistem kelistrikan di Bali.

“Pengembangan EBT menjadi prioritas bagi PLN karena dapat mengurangi penggunaan BBM pada pembangkitan. Ini merupakan perwujudan misi perusahaan dalam mendukung pemerintah mencapai net zero emission 2060,” ujarnya.

Saat ini, sambung Darmawan, daya mampu kelistrikan di Bali sebesar 1.322 MW. Perkiraan beban puncak saat KTT G20 sebesar 970 MW. Sehingga, masih tersisa cadangan sebesar 341,1 MW atau 25,9 persen.

“Menghadapi KTT G20, memang demand-nya bertambah. Kalau sekarang beban puncaknya 770 MW, saat KTT G20 akan naik menjadi 970 MW. Kami berharap kehadiran dua pembangkit ini makin memperkuat pasokan listrik Bali,” ucapnya.

Darmawan pun mengapresiasi dukungan dan kerja sama yang dilakukan Medco. Sehingga pembangunan PLTS ground-mounted terbesar di Indonesia ini dapat terealisasi.

“Proyek ini sulit terwujud kalau ini hanyalah inisatifnya dari PLN. Otomatis dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak,” tutup Darmawan. (*andi surya)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini