Presiden Ingin Pengendalian Impor Migas dan Peningkatan Produksi Minyak Pertamina

0
415

kabarterkini.co.id, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menginginkan Pertamina melakukan sejumlah upaya, seperti mengurangi impor migas dan penerapan B20 dalam rangka membantu pemerintah mengatasi defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan.

“Saya ingin urusan berkaitan defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan kita bisa diturunkan (dengan cara ), kalau impor migas bisa dikendalikan dengan baik dan juga lifting produksi minyak dan gas bisa dinaikkan. Intinya mereka menyanggupi itu,” ujar Jokowi di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, dikutip BPMI Setpres, Selasa 10 Desember 2019.

Dalam pertemuan, Kepala Negara menegaskan pembangunan kilang minyak oleh Pertamina harus segera dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan produksi minyak. Sehingga dapat mengurangi impor minyak.

“Saya akan mengikuti terus perkembangan instruksinya itu dan meminta laporan berkala. Pembangunan kilang minyak harus, masak sudah 34 tahun kita enggak bisa membangun kilang minyak. Kebangetan. Saya suruh kawal betul, akan saya ikuti juga perkembangan dan persentasenya sampai sejauh mana,” tuturnya.

Selain itu, terkait dengan kebijakan mandatori biodiesel 20 persen (B20), Jokowi memberikan target, agar pada Januari mendatang implementasi kebijakan tersebut dapat ditingkatkan sehingga menjadi 30 persen biodiesel (B30).

“Penggunaan B30 akan dimulai awal Januari. Itu betul-betul dilaksanakan dan dikawal. Sehingga bisa menurunkan impor minyak kita,” ucapnya. (*red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini