LHOKSEUMAWE, KABARTERKINI.co.id – Retaknya sejumlah rumah warga, akibat aktivitas mesin Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun 2 PLN UIK SBU Sumbagut. Yang dikelola PT Sumberdaya Sewatama. Akhirnya pihak PT menurunkan tim beberapa waktu lalu. Hasilnya, menunggu laboratorium.
Project Manager PT Sumberdaya Sewatama Subrata saat ditemui awak media pada kegiatan musyawarah, dijembatani DPRK Lhokseumawe dengan masyarakat Desa Meuriah Paloh, Kecamatan Muara Satu, dalam rangka menyeselesaikan permasalahan di Meunasah Desa setempat, Senin 28 September 2020.
Pada pertemuan itu, pihaknya berjanji mempercepat proses hasil laboratorium agar proses lanjutan dapat di musyawarahkan kembali serta hasil laboratorium akan di serahkan kepada pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Lhokseumawe.
Dalam musyawarah, masyarakat kembali mengeluhkan kebisingan dan getaran dihasilkan dari aktivitas mesin PLTMG. Menjawab keluhan masyarakat, Subrata akan menindaklanjuti, dari soal kebisingan serta getaran dirasakan masyarakat di sekitar lingkungan pabrik.
“Kita sudah ambil sampel pada Agustus. Dari sampel itu, kita lakukan pemeriksaan di laboratorium terkait kerusakan. Kemungkinan pada Oktober mendatang hasilnya keluar,” ungkap Subrata.
Dari hasil laboratorium juga, sambungnya, akan dievaluasi. Pihaknya akan melihat, apa perlu dilakukan pemeliharaan terhadap engine? Apakah terjadi kerusakan yang mengakibatkan kebisingan dan getaran?
“Tapi terkait ganti rugi, sesuai keluhan masyarakat, hingga sampai sekarang belum ada pembicaraan lebih lanjut,” tutupnya.
Ismail A Manaf selaku Ketua DPRK Lhokseumawe bergerak cepat menjembatani pertemuan, antara PT Sumberdaya Sewatama dengan masyarakat sekitar guna menghindari kegaduhan. Dirinya berharap, dari mediasi antara kedua belah pihak bisa mendapatkan solusi terbaik, soal kebisingan dan getaran serta kerusakan akibat aktivitas PLTMG Arun.
“Karena keluhan masyarakat beberapa waktu lalu, DPRK Lhokseumawe turun langsung kelapangan. Dari turun langsung itu, kita dapat mengetahui keluhan masyarakat di empat lokasi berbeda yang terdampak dari aktivitas PLTMG Arun,” paparnya. (*fadhil)