Secara Virtual, Gubernur Kepri Buka Seminar Nasional Bulan Bahasa dan Sastra 2021

0
407

*Sebanyak 718 Bahasa Daerah sebagai tombak penyatuan Bahasa Indonesia

TANJUNGPINANG, KABARTERKINI.co.id – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad membuka acara, sekaligus sebagai pemakalah utama dalam Seminar Nasional Memperingati Bulan Bahasa dan Sastra 2021, secara virtual. Acara di taja Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI itu berlangsung di Hotel Aston Tanjungpinang, Kamis 7 Oktober 2021.

Sementara Ansar membuka acara, sekaligus sebagai pembicara utama, secara virtual dari ruang kerjanya, Kantor Gubernur Kepri, Lantai IV, Dompak, Tanjungpinang. Dengan pokok bahasan, bahwa Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa dan perajut budaya bangsa multikultural di Indonesia.

“Saya berharap para peserta acara mengikuti seminar ini dengan serius dan tertib, sehingga berjalan aman serta lancar. Lalu gunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dalam berbagai kegiatan publik dan formal,” kata Ansar.

Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, menurutnya, bagian dari menjaga marwah bahasa itu sendiri. Sesuai dengan tema Bulan Bahasa dan Sastra 2021, yakni ‘Berbahasa Sehat, Indonesia Tangguh’.

Tema ini, sambungnya, merupakan tekat menjadikan Indonesia sebagai bangsa tangguh, dengan mengedepankan bahasa yang baik. Hal ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 64 tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa.

“Kita beruntung punya Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. Banyak negara tidak memiki bahasa persatuan. Padahal Indonesia memiliki ratusan bahasa daerah. Bahasa Indonesia bisa menyatukannya,” ungkap Ansar.

Kepala Kantor Bahasa Kepri Asep Juanda dalam laporan mengatakan, peringatan Bulan Bahasa dan Sastra 2021 diisi berbagai kegiatan, salah satunya seminar. Sedangkan seminar dilaksanakan secara daring dan luring.

Dengan pemakalah utama dan pendamping, para pakar dari berbagai kalangan, termasuk Gubernur Kepri. Bahkan tidak hanya pakar dalam negeri, panitia juga menghadirkan pakar dari Tiongkok dan Amerika Serikat.

“Bahasa Indonesia ini sebagai jati diri bangsa. Tidak semua negara memiliki bahasa persatuan, tetapi kita punya. Sebanyak 718 bahasa daerah di Indonesia. Semuanya telah disatukan kedalam Bahasa Indonesia. Jadi kita harus menjaganya,” pungkas Asep. (*juwono)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini