KARIMUN, KABARTERKINI.co.id – Sudah tidak mengantongi surat izin penambangan, kemudian Kades, Lurah dan Camat pun dianggap angin lalu. Sementara kedalaman pengambilan pasir sekehendak penambang. Semakin sempurna rusaknya alam Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun. Karena banyak terbentuk danau buatan disana-sini.
Dengan galian mencapai enam puluh meteran, pengelola beralasan sebagai usaha tambang rakyat dan bersifat manual atau tradisional. Alasan lain, areal tambang diatas tanah sendiri, tanpa perlu mengantongi izin dan pengawasan, dari tingkat desa hingga provinsi.
Beberapa pemilik usaha penambangan pasir illegal seperti terletak di Kampung Baru, Kelurahan Tanjung Berlian Kota, Kecamatan Kundur Utara, milik Aba. Tanpa merasa bersalah, ia leluasa merusak alam lingkungan perkampungan. Dengan kedalaman lubang serta lebar danau tidak bisa ditoleril.
Penambangan mengambil pasir darat dengan kedalaman lubang merusak lingkungan ini, juga terjadi di Desa Lubuk, Kecamatan Kundur. Meskipun pemiliknya telah meninggal dunia, tambangnya masih beraktifitas dan tidak ada satupun instansi terkait menegur.
Lurah Tanjung Berlian Kota Agus Kurniawan saat dimintai tanggapan via ponsel, Sabtu 16 Oktober 2021, mengatakan, pihaknya dengan aparat keamanan setempat pernah turun ke lokasi penambangan pasir darat Kampung Baru milik Aba. Agar menutup usaha penambangannya. Mengingat usaha penambangannya dekat perkampungan, tidak berizin, serta merusak lingkungan alam.
“Tapi Aba menjelaskan kepada saya bahwa penambangan pasir darat dilakukannya diatas tanah sendiri. Jadi apapun permasalahan yang timbul menjadi ditanggungjawabnya. Tidak akan melibatkan pihak manapun,” ujar Agus menirukan ucapan Aba.
Pantauan KABARTERKINI.co.id dilapangan, penambangan pasir illegal di Kundur terus marak. Jika terus dilakukan pembiaran, cepat atau lambat, Kundur bakal tenggelam. Diharap perhatian pemerintah agar segera menertibkannya. (*iwan)
