kabarterkini.co.id, LANGSA – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Aceh melaksanakan kegiatan Penyiapan Kader Pembaruan Kebangsaan di Kota Langsa. Kegiatan terselenggara di ruang pertemuan Hotel Kartika, Rabu 6 November 2019.
Kepala Bakesbangpol Provinsi Aceh Mahdi Efendi dalam sambutan mengatakan, Indonesia mempunyai keberagaman etnis, budaya dan agama. Dengan keberagaman ini, merupakan aset berharga perlu dijaga. Yang dipersatukan dengan Bhineka Tunggal Ika.
Namun situasi kehidupan bernegara dan bermasyarakat sejak memasuki era reformasi, diwarnai fenomena sosial dan politik sangat dinamis. Sehingga reformasi masih belum dipahami dengan baik masyarakat.
Hanya diartikan sebagai kebebasan tidak terkendalikan. “Dengan kondisi ini, sebuah tantangan bagi kita bersama,” kata Mahdi. “Kita perlu meluruskan arti reformasi sebenar, demi bangsa dan negara Indonesia.”
Sekretaris Daerah Kota Langsa Syahrul Thaib dalam sambutan mengatakan, kegiatan penyiapan Kader Pembauran Kebangsaan merupakan salah satu kegiatan prioritas Bakesbangpol Provinsi Aceh. Kegiatan ini memiliki makna sangat strategis.
Terlebih dikaitkan dengan kondisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang saat ini sudah tidak lagi mencerminkan karakter bangsa Indonesia sesungguhnya, sesuai nilai-nilai luhur Pancasila.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap peran pemangku kepentingan, khusus para guru dapat mendorong proses pembauran kebangsaan pada peserta didik,” harap Syahrul.
Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2006, lanjutnya, pemerintah perlu melakukan sosialisasi Pembauran Kebangsaan sebagai upaya memasyarakatkan program itu agar dapat dipahami dan dihayati masyarakat secara luas.
“Bangsa Indonesia akan tetap terdiri atas bermacam-macam suku, etnis, agama dan adat istiadat ,”ujarnya. “Keanekaragaman dimiliki ini akan menjadi penopang bagi terwujudnya bangsa kuat.”
Kepala Bakesbangpol Kota Langsa Agussalim dalam laporan mengatakan, maksud terlaksana kegiatan, untuk melahirkan keder-kader yang paham tentang pentingnya pembauran kebangsaan di wilayah masing-masing.
“Kita lihat anak-anak muda kurang memiliki rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbeda suku dan agama,” imbuhnya. “Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kader pembauran kebangsaan di kalangan pendidik guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di masa depan.”
Sementara, peserta kegiatan Pembauran Kebangsaan di Kota Langsa, berjumlah 50 orang. Yang terdiri dari pengurus FPK Kota Langsa, guru SLTA dari Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa dan Aceh Tamiang. (*red)