
NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Museum Natuna, berada di kawasan Masjid Agung Natuna, Komplek Natuna Gerbang Utaraku, sesuai data LPSE Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia dibangun pada 2019. Yang menghabiskan dana APBN sekitar Rp15 miliar, dengan pagu dana Rp18 miliar. Pemenang proyek, PT Bumalindo Prima Abadi.
Meskipun pembangunan proyek itu, telah selesai dua tahun silam, belum menjadi aset Pemerintah Kabupaten Natuna. Dengan belum menjadi aset pemerintah kabupaten kepulauan perbatasan ini, otomatis Museum Natuna itu, belum dioperasikan.
Hasil pantauan KABARTERKINI.co.id, Kamis 29 Juli 2021, diseluruh lokasi taman dari pintu masuk hingga belakang bangunan museum mulai ditumbuhi ilalang dan sebagian semak belukar. Mesin genset besar di belakang kanan bangunan, nampak terbengkalai, karena tidak pernah dibersihkan.

Sejumlah kipas pendingin ruangan (AC) tertempel di dinding belakang bangunan, perlahan tapi pasti akan rusak, sebab tidak pernah dioperasikan. Cepat atau lambat, bangunan itu akan menjadi rumah “hantu”. Karena tiap malam tanpa pencahayaan.
Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Natuna Hardinansyah berita sebelumnya mengaku, Museum Natuna belum menjadi aset daerah. Karena pembangunan museum masih akan berlanjut pada tahun ini.
“Pembangunan museum dari anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 2019. Bangunan luar telah selesai, hanya tinggal interior atau tata pamer akan dilanjutkan pada 2021,” kata Hardiansyah dihubungi KABARTERKINI.co.id via ponsel, Rabu 28 Juli 2021.

Karena akan dilanjutkan pembangunannya pada 2021, sambung mantan Kepala Bappeda Natuna itu, maka belum diserah terima kepada Pemerintah Kabupaten Natuna. Jadi pihaknya menunggu kelanjutan pembangunannya.
“Saya dengar kabar yang menjadi kendala belum tayang lelang, sejumlah pejabat berkompeten dalam pembangunannya positif Covid-19. Lalu, ada anggaran Kemendikbud di recofusing akibat pandemi Covid-19,” terang Hardinansyah. (*red)