Kabarterkini.co.id, Natuna – Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal beserta jajaran rapat koordinasi dengan Bea Cukai Kepulauan Riau (Kepri). Rakor berlangsung di ruang rapat Kantor Bupati Natuna, Jalan Batu Sisir, Bukit Arai, Ranai, Selasa 17 Desember 2019.
“Natuna menjadi sorotan dari pemerintah pusat untuk menjadi sasaran program kerja percepatan pembangunan wilayah perbatasan,” sambutan Hamid. “Programnya antara lain, pembangunan perikanan dan pariwisata.”
Jadi melalui upaya pengembangan dua sektor itu, ia berharap potensi perikanan dan pariwisata, dapat meningkatkan geliat perekonomian masyarakat, dan menarik minat para investor mendukung pembangunan daerah.
“Kita terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk membenahi fasilitas dan prasarana pendukung, seperti pada bidang perdagangan lintas negara, melalui rencana pembangunan Pos Lintas Batas Negara (exit/entry point),” paparnya.
Selain itu, ungkap Hamid, Kantor Bea Cukai juga akan segera dibangun untuk memudahkan proses eksport potensi perikanan (perdagangan lintas negara), khususnya pada komoditi ikan hidup, maupun komoditi perdagangan lain. Mengingat Natuna kaya akan potensi alam yang memiliki nilai ekonomis.
Kepala Kantor Wilayah Dirjen Beacukai Khusus Kepri Agus Wilianto dalam sambutan mengatakan, kedatangannya bersama rombongan dalam rangka silaturahmi. Dengan tujuan menyerap aspirasi dan potensi, kemudian berencana memfasilitasi berbagai kepentingan daerah sesuai kewenangan dimiliki.
Selanjutnya Agus memaparkan tugas dan fungsi Bea Cukai, yakni pada bidang penerimaan pajak, mengusulkan dari penerimaan negara bea masuk dan bea keluar dan cukai, pengawasan wilayah perbatasan serta menjadi lembaga melindungi masyarakat dari peredaran barang-barang membahayakan.
“Suatu daerah atau negara akan cepat berkembang jika terdapat keterlibatan investor untuk mengoptimalkan potensi dimiliki,” terang Agus. “Oleh karena itu, saya berharap agar kedepan, keberadaan Bea Cukai dapat memberikan sumbangsih bagi mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelaksanaan pembangunan Natuna.” (*humas)
