SEOUL, KABARTERKINI.co.id – PT PLN (Persero) menjalin kerja sama dengan perusahaan Korea Selatan, LS Corporation untuk pengembangan kabel bawah tanah dan laut demi memperkuat sistem kelistrikan di Indonesia. Kerjasama ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Lotte Hotel Seoul yang disaksikan Menteri BUMN Erick Tohir.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya memiliki tugas dari pemerintah untuk terus meningkatkan rasio elektrifikasi hingga ke pelosok negeri. Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan menjadi tantangan bagi PLN yang memerlukan pengembangan keahlian khusus agar bisa membangun jaringan kelistrikan melalui teknologi kabel tanah ataupun laut.
“Untuk bisa meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia, salah satu pilihannya dengan memperluas jaringan kelistrikan antar wilayah bahkan antar pulau. Untuk itu, kami di PLN perlu memperdalam teknologi kabel bawah laut ini,” kata Darmawan melalui keterangan tertulis, Kamis 28 Juli 2022.
Kabel laut ini juga dibutuhkan membangun interkoneksi jaringan, guna mendukung pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Menurut Darmawan, konsep interkoneksi bisa menjadi solusi atas masalah intermitensi dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Tidak hanya itu, kebutuhan pembebasan lahan dan Right of Way (RoW) untuk jaringan transmisi semakin lama semakin membutuhkan dana lebih besar dan kompleks. Sehingga perlu dilakukan pengkajian menggunakan kabel bawah tanah dan laut.
“Melalui MoU ini, PLN akan melakukan penjajakan kerja sama dengan LS Corporation, dan dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan diskusi, studi dan transfer pengetahuan yang akan diatur dalam naskah perjanjian,” katanya.
Salah satu sangat diperlukan PLN, menurut Darmawan, adalah benchmarking dan kajian-kajian perkembangan teknologi kabel bawah tanah dan laut, baik AC maupun DC berbagai tegangan yang diproyeksikan akan lebih kompetitif, terutama pengembangannya, seperti offshore windturbin.
Tentu, pemanfaatan kabel tanah untuk pertumbuhan beban di perkotaan dan pemanfaatan kabel laut antar pulau. Dalam kerja sama akan dilakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan transfer pengetahuan dalam bidang kabel bawah tanah dan laut.
“Melalui kerja sama ini diharapkan SDM PLN menjadi lebih terampil, lebih menguasai tekonologi jaringan kelistrikan baik di bawah tanah maupun di bawah laut. Karena hal tersebut kita butuhkan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi,” jelas Darmawan.
PLN dan LS Corporation juga akan menggali potensi kerja sama dalam pengembangan infrastruktur energi dan fasilitas pabrikasi kabel tanah dan laut di Indonesia. LS Corporation mempunyai reputasi sebagai salah satu perusahaan global untuk provider teknologi kabel tanah (underground cables) dan kabel laut (submarine cables). (*andi surya)