Jarak Tangkap Ikan di Laut Bagan Siapi-api dengan Laut Natuna Utara, Arifin: Jangan Dibandingkan, Beda Luasnya

0
649
PETA wilayah laut Bagan Siapi-api dengan Laut Natuna Utara (foto istimewa)

NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Tokoh Pemuda Ranai Arifin meminta pada salah seorang pengepul ikan, jangan menuduh Pemerintah Kabupaten Natuna memberikan karpet merah pada investor yang mau investasi di Natuna. Karena ketika investor berinvestasi, mereka bakal membangun infrastruktur di tempat usahanya.

“Sepengetahuan saya wilayah tangkapan WP 711 di Laut Natuna Utara, memiliki batas sangat luas, jika di bandingkan dengan luas laut Bagan Siapi-api. Jadi tidak perlu dibandingkan,” kata Arifin melalui pesan tertulis, Senin 29 Agustus 2022.

Namun, ia tidak menjelaskan siapa pengepul akan mengganggu salah satu investor ingin investasi di kabupaten kepulauan perbatasan ini. Menurutnya, si pengepul hanya berteriak seakan-akan sangat peduli dengan nasib nelayan tempatan. Padahal ia takut usahanya terganggu.

“Kalau hanya bisa memberikan pinjaman modal minyak dan ransum kepada nelayan Natuna, lalu harga ikan ditentukan, Anda tidak lebih seperti lintah darat. Yang mencekik nelayan bekerja dengan Anda,” kata Arifin.

Tidak lupa, ia menceritakan, sejak zaman nenek moyang, ikan di Laut Natuna Utara, dahulu bernama Laut China Selatan selalu di curi Kapal Ikan Asing dari Thailand, Filipina, Vietnam hingga China. Kenapa ikan di tengah laut itu, tidak pernah habis?

“Aneh, jika sekarang ada orang merasa pemerhati laut Natuna. Lalu, membandingkan wilayah tangkapan WP 711 di Laut Natuna Utara dengan batas laut Bagan Siapi-api. Ya beda jauh alias tidak sepadan luasnya,” kata Arifin mengakhiri.

Pabrik Ikan di SKPT Selat Lampa Segera Beroperasi

Bupati Natuna Wan Siswandi beserta jajaran, berita sebelumnya, menggelar rapat koordinasi dengan PT Wira Putra Bahari, Selasa 23 Agustus 2022. Dari hasil rakor dengan perusahaan perikanan asal Jakarta itu, bakal segera di operasikan pabrik pengalengan ikan di SKPT Selat Lampa, Natuna.

“Kami sangat mendukung PT Wira Putra Bahari segera mengoperasikan pabrik pengalengan ikan di SKPT Selat Lampa. Dengan beroperasi pabrik pengalengan itu, berdampak positif bagi masyarakat dan daerah,” kata Wan Siswandi saat rakor di ruang rapat Kantor Bupati Natuna, Jalan Batu Sisir, Ranai.

Tidak lupa, orang nomor satu di kabupaten kepulauan perbatasan di tengah negara Asean ini, meminta seluruh kepala OPD dan camat mensosialisasikan kepada masyarakat tentang rencana PT Wira Putra Bahari mengoperasikan pabrik pengalengan ikan di SKPT Selat Lampa. Sehingga tidak menjadi kesalahpaham nantinya.

“Ketika pabrik pengalengan ikan beroperasi di SKPT Selat Lampa, otomatis terbuka lapangan kerja, serta akan menambah pendapatan asli daerah. Jadi kita harus mendukung investasi ini,” kata Wan Sis -sapaan akrab mantan Sekda Natuna itu.

Direktur Utama PT Wira Putra Bahari Jamil Abdul Rozaq usai rakor mengatakan, pihaknya berencana mengoperasikan pabrik pengalengan ikan sebelum masuk Musim Utara. Sebab stok ikan cukup melimpah di Natuna. Apalagi pembeli produk perikanan diluar daerah telah menunggu. Sehingga perusahaannya harus bergerak cepat, agar tidak mengecewakan para pembeli.

“Sebanyak 100 kapal dari Paguyuban Juwana dan Pantura yang beroperasi di WP 711 akan mendaratkan ikan di SKPT Selat Lampa. Karena gudang pendingin atau cold storage di SKPT terbatas, tahap awal 4 atau 5 kapal ikan akan sandar mensuplai pasokan,” ungkap Jamil.

Kedepan, menurut Jamil, perusahaannya berencana membangunan cold storage berkapasitas 3.000 ton. Agar pasokan ikan dari kapal ikan beroperasi di Laut Natuna Utara dapat ditampung perusahaannya dengan maksimal.

“Tadi kita bicara 100 kapal dari Jawana dan Pantura. Kita belum bicara dengan kapal Rembang, Tegal, Indramayu dan lainnya. Jadi kita harus menyesuaikan kapasitas cold storage, jangan sampai suplai ikan melimpah, tapi kapasitas penampungan tidak memadai,” pungkasnya. (*andi surya)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini