Kemendikbud Standarisasi Museum Batam Raja Ali Haji

0
837

BATAM, KABARTERKINI.co.id – Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar kegiatan standarisasi dan sosialisasi Pedoman Standarisasi Museum. Acara berlangsung di Museum Batam Raja Ali Haji, Selasa 20 April 2021.

Pendamping Kegiatan Standardisasi dan Sosialisasi Pedoman Standardisasi Museum, Siswanto mengatakan, kontribusi Pemerintah Kota Batam untuk Museum Batam Raja Ali Haji dinilai luar biasa. Ia berharap, koleksi terus ditambah dan dilengkapi narasinya sehingga semakin baik.

“Museum era sekarang bukan seperti dulu, asal taruh barang selesai, harus dikembangkan. Misalnya, ditambah suvenir untuk menandakan turis tersebut sudah datang ke Museum Batam,” kata Siswanto.

Kurator Museum Purna Bhakti Pertiwi, Gunawan Wahyu Widodo menyampaikan sarana fisik Museum Batam Raja Ali Haji representatif dan bisa lebih komplet. Namun diperlukan ruang konservasi untuk memastikan koleksi terjaga, menyiapkan tenaga ahli konservator, ada ruang audio visual menyajikan informasi inspiratif, serta ruang fasilitas publik memberikan rasa nyaman untuk tempat bersantai. “Bisa disediakan kursi nyaman tempat pengunjung duduk relaksasi,” ucapnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam Ardiwinata menyambut baik kedatangan tim yang mengemban tugas dari Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Kemendikbud ke Museum Batam Raja Ali Haji.

Menurutnya, hal itu sudah layak karena museum ini sudah didaftarkan ke Kemendikbud bersama 475 museum lainnya di Indonesia. Kemudian isi dari museum ini menampilkan sejarah peradaban Batam.

Di mulai dari zaman Kerajaan Riau Lingga, Belanda, Temenggung Abdul Jamal, Jepang, masa Kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kepri, Otorita Pertama, era BJ Habibie, Kota Administratif, masuk Sejarah Astaka, Khazanah Melayu, dan infrastruktur atau era Batam terkini. “Kemarin, Kemendikbud pertama kali menilai Museum Batam Raja Ali Haji apakah digolongkan A, B, atau C,” katanya.

Ardi akan terus mengembangkan musuem ini ke depannya. Agar menjadi museum berbasis digital. Lalu didukung dengan lokasi yang strategis berada di pusat Kota Batam dekat dengan pelabuhan internasional, hotel, dan pusat perbelanjaan.

“Jadi perlu dorongan untuk mengembangkan museum mulai dari koleksi sampai atraksi. Karena Museum Batam Raja Ali Haji bersifat universal dan kita akan siapkan Batam punya museum tematik,” terangnya.

Kota Batam, menurut Ardi, memiliki potensi budaya dan pariwisata, atas dasar itu museum ini menggambarkan sejarah tentangnya. “Kita akan gali terus tentang Makam Temenggung Abdul Jamal dan Nong Isa. Karena museum kita tidak boleh hilang sejarah,” ucapnya. (*simanungkalit/mcb)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini