Lumbung Pangan Baru, Presiden: Perlu Antisipasi Krisis Pangan

0
481

Kabarterkini.co.id, Pulang Pisang – Pengembangan lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa sedang dalam proses pengerjaan, diharap bisa menjadi sumber cadangan logistik nasional. Cadangan logistik itu digunakan demi mengantisipasi krisis pangan, sesuai peringatan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).

“Semua tahu, FAO sudah mengeluarkan peringatan. Krisis pangan akan melanda dunia, gara-gara virus corona atau Covid19. Apalagi ada musim tidak bisa diatur atau diprediksi. Oleh sebab itu, kita menyiapkan, cadangan logistik nasional,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, dilansir dari BPMI Setpres, Kamis 9 Juli 2020.

Setelah meninjau lokasi pengembangan lumbung pangan baru di Kapuas, Jokowi bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan sejumlah menteri terkait lain, meninjau lokasi pengembangan serupa di Desa Belanti Siam, Pulang Pisau. Di kabupaten ini, terdapat kurang lebih 10.000 hektare lahan potensial akan dikembangkan menjadi lumbung pangan baru.

Menurut Jokowi, tahun ini  setidaknya akan diselesaikan terlebih dahulu lahan seluas 30.000 hektare dan akan meningkat hingga dua tahun ke depan. “Insya Alloh akan kita selesaikan kurang lebih 30 ribu hektare terlebih dahulu. Berikutnya dalam 1,5 atau 2 tahun akan ditambah 148.000 hektare, baik Pulang Pisau maupun Kapuas,” tuturnya.

Kementerian Pertahanan, sambung Jokowi, akan bertindak sebagai leading sektor pengembangan lumbung pangan nasional baru tersebut. Kementerian itu akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam menjalankan tugasnya.

“Karena ini menyangkut cadangan strategis pangan kita, leading sector akan kita berikan ke Pak Menhan yang tentu saja didukung Pak Menteri Pertanian, dan Menteri PU. Tentu saja di daerah, kita harap dukungan gubernur dan para bupati,” katanya.

Dengan pengembangan lumbung pangan baru ini, Jokowi berkeinginan menjadi cadangan pangan nasional dapat terpenuhi dan dikelola dengan manajemen baik. Sehingga dapat diekspor ke negara-negara lain.

Turut hadir dalam peninjauan, antara lain, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, dan Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo. (*andy surya)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini