Pelelangan Aset ASEAN, PT. PIM Diduga Curang

0
1024

Kabarterkini.co.id, Aceh Utara – PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) di duga berbuat curang dalam melakukan pelelangan besi aset ASEAN Fertilizer (PT AAF). Kabar di himpun, PT. PIM merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia.

Demikian disampaikan Ketua Forum Geusyik Dewantara Yusuf Beuransyah saat menggelar rapat terkait persoalan itu dengan beberapa lembaga, yakni Forum Geusyik Dewantara, Perwakilan KPA Wilayah Pasee, Lembaga Amnesti Aceh, SPSI serta Forum Pemuda Dewantara (Forpemda), Kamis 11 Juni 2020.

“Hingga hari ini PT. PIM belum menggubris surat kami layangkan. Kami berharap PT. PIM tidak curang dalam melakukan proses pelelangan aset PT AFF, serta membuka peluang bagi warga sekitar mengikuti pekerjaan tersebut,” ujarnya.

Pihaknya juga menyatakan kekecewaan terhadap PT PIM yang dianggap tidak merespon baik, sikap seluruh warga lingkungan. Dalam hal ini terbukti beberapa kali disurati, namun PT PIM hanya diam, alias tidak merespon.

“Intinya warga lingkungan jangan hanya dijadikan penonton terhadap aktivitas serakah oknum PT. PIM yang memperkaya diri tanpa peduli nasib miskin warga lingkungan,” papar Yusuf.

Sekali lagi, pihaknya meminta, agar PT. PIM menghentikan pelelangan besi aset ASEAN, guna menuntaskan terlebih dulu persoalan dengan masyarakat lingkungan.

“Dalam waktu dekat, kami barisan warga Dewantara akan menagih janji dan menuntut hak hibah atas aset besi scrab ASEAN itu,” tutupnya.

Sekjen Forpemda Rahmda mengatakan hal senada. Pihaknya telah menyurati PT. PIM berulangkali. Namun tidak mendapatkan jawaban apapun. Serta PT. PIM tidak malu melanggar nota kesepakatan sudah ditandatangani bersama.

“Kami sudah kehilangan kesabaran. Karena PT. PIM tidak menunjukkan itikad baik, serta menghindari dari tanggungjawab atas hak warga lingkungan,” katanya.

Sementara, hingga berita di publikasi, Manajer Humas PT. PIM Nasrun, melalui staf-nya Nikman Anshary saat di konfirmasi Kabarterkini.co.id melalui pesan WhatsAap tidak membalas. (*fadhil)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini