Presiden Ajak Sosialisasikan Protokol Tatanan Normal Baru Secara Masif

0
644

Kabarterkini.co.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Kesehatan segera sosialisasikan secara masif kepada masyarakat tentang protokol Tantanan Normal Baru. Pengenalan lebih dini dari protokol itu diharap dapat meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan masyarakat, agar tetap produktif dan aman di tengah pandemi Covid19.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas tentang persiapan pelaksanaan protokol Tatanan Normal Baru yang produktif dan aman Covid19 melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 27 Mei 2020.

“Tatanan Normal Baru agar disosialisasikan secara masif. Sehingga masyarakat tahu apa yang harus dikerjakan, baik mengenai jaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, dan dilarang berkerumun dalam jumlah banyak,” ujarnya di kutip BPMI Setpres.

Sehari sebelumnya Kepala Negara telah meninjau kesiapan menuju Tatanan Normal Baru dengan meningkatkan kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan di sarana publik dan perniagaan. Pelaksanaan pendisiplinan terselenggara di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota. Dengan melibatkan anggota TNI/Polri yang senantiasa mengingatkan masyarakat untuk berdisiplin menerapkan protokol kesehatan selama pandemi.

“Dengan diterjunkan aparat TNI/Polri ke sejumlah titik keramaian, kita akan lihat dari angka-angka dan fakta-fakta di lapangan. Utamanya berkaitan dengan R0 dan Rt. Apabila efektif, kita akan gelar dan lebarkan lagi ke provinsi dan kabupaten/kota lain,” jelasnya.

Tatanan Normal Baru produktif dan aman ini, Jokowi melanjutkan, terlebih dahulu dimulai di beberapa provinsi dan kabupaten/kota dengan indikator R0 di bawah satu. Angka indikator di bawah satu ini dapat dipahami bahwa penularan dan pertumbuhan kasus Covid19 semakin melambat dan cenderung dapat dikendalikan.

Selain itu, yang tidak kalah penting, untuk memastikan tingkat kesiapan setiap daerah dalam mengendalikan virus ini sebelum bersiap menuju fase produktif dan aman sebagai sebuah normal baru. Bagi daerah diketahui memiliki angka penyebaran Covid19 masih tinggi, ia meminta jajaran terkait memberi perhatian khusus dan melakukan pengujian sampel serta pelacakan agresif dengan diikuti isolasi ketat untuk menekan kurva penularan.

“Kemarin saya sudah perintahkan kepada Gugus Tugas, Panglima TNI, dan Kapolri untuk di Jawa Timur, misalnya. Agar ditambah bantuan aparat di sana, sehingga bisa menekan kurvanya tidak naik lagi dan memasifkan pengujian sampel, pelacakan agresif terhadap yang PDP maupun ODP, dan melakukan isolasi ketat. Ini kita lakukan pada provinsi-provinsi yang kurvanya masih naik,” pungkasnya. (*andy surya)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini