Sentuhan Industri Hulu Migas di Geopark Natuna

0
2398
GEOPARK Natuna di Pantai Piwang, Ranai
SKK Migas bersama KKKS membangun fasilitas tempat wisata, demi menjadikan Natuna Geopark Dunia. Kedepan, Natuna bagai berlian di perbatasan utara Indonesia.
SENYUM ceria tergambar di raut wajah Nova Maharani, Jumat sore 7 Agustus 2020. Wanita cantik itu tersenyum ceria, melihat anak gadis bungsunya bermain gembira di Taman Bermain Pantai Piwang, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau. Taman Bermain tersedia berbagai fasilitas olahraga, dari anak-anak dan dewasa itu, di bangun cukup megah. Masyarakat berbagai strata, selalu datang.

Apalagi tempat bermain itu, menjawab tantangan dari kecanduan gadget. Selama ini mulai mempengaruhi anak-anak. Sehingga generasi muda sebagai penerus pembangunan bangsa dan negara Indonesia kedepan, mulai suka menyendiri, berteman dengan gadgetnya. Otomatis, jiwa silahturahmi dan gotong royong seolah-olah mulai ditinggalkan.

“Taman Bermain Pantai Piwang, fasilitas serba lengkap,” kata Nova pada KABARTERKINI.co.id. “Saya senang datang ke sini, dengan anak, biar ia bisa bermain dengan teman-teman sebayanya.”

Menurut wanita asli Jawa Timur itu, Taman Bermain Pantai Piwang tidak dikenai biaya. Lokasinya pun tidak jauh dari Kota Ranai, ibukota kabupaten kepulauan perbatasan ini. Sehingga banyak masyarakat ingin berkunjung. “Jika mau bersantai atau mengajak anak tanpa mengeluarkan biaya besar,” sarannya. “Silahkan datang ke Taman Bermain Pantai Piwang, hemat uang.”

Hanya sejengkalan dari Taman Bermain Pantai Piwang, tampak terbangun Joging Track, atau Lintasan Pelari pemula. Di bangun semi melingkar di bibir pantai. Para pelari, atau orang tua kecapekan, tinggal istirahat di sisi Joging Track, sambil menikmati Pantai Piwang, dengan laut lepasnya nan indah.

Keindahan alam laut itu, semakin sempurna, ketika sore beranjak malam. Di sudut sepanjang Joging Track atau seluruh sudut Pantai Piwang berdiri tegak tiang listrik tenaga surya. Pengunjung tidak bakal merasa, ketika sore telah beranjak malam. Lalu, siapa telah membangun Taman Bermain, Joging Track dan penerangan tenaga surya?

Jawabannya di tengah-tengah Taman Bermain Pantai Piwang, terbangun patung Gurita Raksasa. Dari delapan lengan hewan air itu, tertulis SKK Migas, dengan logonya. SKK Migas, atau Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), yaitu Medco E&P Natuna Ltd dan Premier Oil Natuna Sea BV telah membangun tempat wisata masyarakat kabupaten perbatasan ini, melalui dana CSR (Corporate Social Responsibility).

CSR, dengan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) bukan hanya menyasar Pantai Piwang, dulu bernama Pantai Kencana. Pjs. Kepala SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara Haryanto Safri menuturkan, industri hulu migas tetap berkomitmen membuat program PPM di wilayah Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas.

Sebab di dua kabupaten perbatasan ini, tempat beroperasi KKKS, yaitu Medco E&P Natuna Ltd dan Premier Oil Natuna Sea BV. Dengan beroperasi KKKS, jelas dua kabupaten itu, akan didukung pembangunannya, melalui dana CSR. Karena Presiden Joko Widodo telah menetapkan percepatan pembangunan Natuna, salah satu di sektor pariwisata, maka SKK Migas dan KKKS harus mendukung.

“Kita telah membangun tempat wisata Pantai Piwang, seperti Taman Bermain, Joging Track dan listrik tenaga surya. Mengingat sejumlah titik di Natuna ditetapkan sebagai Geopark Nasional, kita persiapkan pembangunan fasilitas pendukungnya,” ungkap Haryanto melalui Webinar pada sejumlah awak media Natuna, Kamis pagi 6 Agustus 2020.

Data di himpun, sejumlah fasilitas tempat wisata telah di bangun SKK Migas bersama KKKS, yaitu Taman Bermain Pantai Kencana (Pantai Piwang), Joging Track Pantai Piwang, Penerangan Jalan Pantai Piwang dan Gazebo Taman Bukit Gundul. Rupanya bukan hanya tempat wisata, beberapa program bantuan sosial, bantuan pendidikan, bantuan nelayan budidaya ikan air tawar dan lainnya, antara lain, bantuan sembako saat Safari Ramadhan, beasiswa, benih ikan patin dan pembangunan Pelantar Pulau Laut.

Sementara dukungan terhadap Geopark Natuna, seperti Landmark, Papan Plang, Sosialisasi Geopark, Pengembangan Fasilitas Umum, Rambu-Rambu di Geopark dan Brosur. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Natuna Hardinansyah dalam Webinar mengatakan, Presiden Jokowi telah menetapkan lima sektor percepatan pembangunan kabupaten perbatasan ini. Yang terdiri dari sektor Pariwisata, Lingkungan Hidup, Perikanan, Industri Migas, serta Pertahanan dan Keamanan.

“Alhamdulillah, kini Natuna telah ditetapkan sebagai Geopark atau Taman Bumi Nasional. Kami minta dukungan SKK Migas bersama KKKS, agar Natuna di tetapkan sebagai Geopark Unesco atau Dunia,” kata Hardinansyah.

Sedangkan Natuna ditetapkan sebagai Geopark Nasional, yakni Geosite Tanjung Datuk, lokasi Desa Teluk Buton, Kecamatan Bunguran Utara, mempunyai bebatuan Sedimen Fluvial, berusia sekitar 38 hingga 5,1 juta tahun. Geosite Pantai dan Gua Kamak, lokasi Desa Pengadah, Kecamatan Bunguran Timur Laut, mempunyai bebatuan Sendimen Fluvial, berusia sekitar 38 hingga 5,1 juta tahun.

Geosite Pulau Senua, lokasi Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, mempunyai bebatuan Sendimen Laut Dalam, berusia sekitar 163 hingga 88,5 juta tahun. Geosite Senubing, lokasi Kelurahan Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, mempunyai bebatuan Granit, berusia sekitar 125 hingga 66 juta tahun.

Geosite Gunung Ranai, lokasi Desa Cemaga Tengah, Kecamatan Bunguran Selatan, mempunyai bebatuan Granit, berusia sekitar 125 hingga 66 juta tahun. Geosite Batu Kasah, lokasi Desa Cemaga Tengah, Kecamatan Bunguran Tengah, bebatuan Granit, berusia sekitar 125 hingga 66 juta tahun.

Geosite Pulau Akar, lokasi Desa Cemaga, Kecamatan Bunguran Selatan, bebatuan Lava Basalt, berusia sekitar 188 hingga 144 juta tahun. Geosite Pulau Setanau, lokasi Desa Sabang Mawang, Kecamatan Pulau Tiga, bebatuan Peridotit, berusia sekitar 188 hingga 144 juta tahun.

“Ada delapan Geosite di Natuna ditetapkan pemerintah pusat. Kita berharap seluruh Natuna ditetapkan menjadi Geopark Dunia. Kita telah mengajukannya,” ungkap Hardinansyah.

Wartawan Senior dan Pegiat Media Digital Makroen Sanjaya melihat Natuna bagai secuil surga turun di dunia. Daerah kaya migas dan perikanan itu, sangat bagus mendapat dukungan SKK Migas bersama KKKS pada pembangunan sektor wisata.

“Meskipun belum pernah ke Natuna, namun hasil googling, saya melihat Natuna bagai berlian di perbatasan utara Indonesia. Suatu saat saya akan ke Natuna, setelah pandemi Covid-19 berlalu,” kata Makroen melalui Webinar menambahkan, hasil kunjungannya kelak, bakal banyak lembar tulisan tentang wisata Natuna.****

(*andy surya)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini