Catatan: Andi Surya
SOLUSI kesulitan air bersih di alami warga Tanjung Sebauk, Pamsimas dan PDAM Tirta Nusa Natuna bisa gantian menggunakan satu jaringan pipa. Jadi, ketika PDAM belum bisa memberi pelayanan air bersih, warga desa di bawah naungan Kecamatan Bunguran Batubi itu, bisa mengoperasikan mesin air Pamsimas Tanjung Sebauk.
Lalu, bagaimana dengan pipa sudah terlanjur disatukan kontraktor pelaksana proyek pembangunan jaringan itu, antara milik Pamsimas dengan PDAM? Tinggal PDAM membuat stop keran, di antara sambungan. Jadi, saat akan mengoperasikan mesin sedot air Pamsimas, warga Tanjung Sebauk tinggal mengubah arah stop keran-nya.
Apalagi, informasi di terima dari Direktur PDAM Tirta Nusa Natuna Hendro, jaringan pipa ke Tanjung Sebauk, asetnya belum milik mereka. Pembangunan jaringan pipa itu, dilaksanakan kontraktor, menggunakan dana APBN 2019.
Jelas, menurut pendapat penulis, semakin sulit PDAM Tirta Nusa Natuna mengoperasikan. Karena jaringan pipa, belum menjadi aset mereka. Artinya, belum ada serah terima aset, antara pemilik proyek, kemungkinan dari Kementerian dengan PDAM Tirta Nusa Natuna. Otomatis, perlu waktu lama, warga Tanjung Sebauk mendapatkan air bersih PDAM.
Sementara jaringan pipa milik Pamsimas Tanjung Sebauk, telah disambung dengan pipa bakal menjadi milik PDAM Tirta Nusa Natuna itu. Hanya satu solusi, sesuai tulisan pembuka, di antara sambungan pipa dulu milik Pamsimas Tanjung Sebauk dengan pipa bakal milik PDAM Tirta Nusa Natuna, dibuat stop keran.
Selama air PDAM Tirta Nusa Natuna belum bisa memberi pelayanan, warga Tanjung Sebauk bisa mengoperasikan mesin sedot air Pamsimas. Informasi di himpun, mata air bersih milik Pamsimas cukup memenuhi kebutuhan warga Tanjung Sebauk selama ini. ****
