Terkait Nelayan Pantura, Wabup Harapkan Dukungan Informasi Antisipasi Keresahan Masyarakat

0
420

Kabarterkini.co.id, Natuna – Kabupaten Natuna sebagai salah satu wilayah perbatasan, belakangan ini mendapat sorotan dari semua pihak. Hal ini terkait klaim sepihak Republik Rakyat Tiongkok terhadap wilayah perairan Zona Ekonomi Eksklusif Laut Natuna Utara.

Dilatar belakangi kejadian tersebut, pemerintah pusat telah mengambil berbagai kebijakan, diantaranya upaya penguatan pasukan militer bagi mengamankan perairan batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jadi Selasa 28 Januari 2020, bertempat di ruang rapat utama Kantor Bupati Natuna, Tim Satuan Intelijen Teritorial Pusat Teritorial Angkatan Darat (Satintelter Pusterad) yang diketuai Mayor (Inf) Didin Nasrudin Darsono menggelar kegiatan Analisa dan Pengumpulan Data Intelter di wilayah Kodim 0318/Natuna.

Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti, Komandan Distrik Militer 0318 Natuna Kolonel (Czi) Ferry Kriswardana, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, sejumlah Camat, perwakilan LSM, dan unsur akademisi (mahasiswa STAI Natuna).

Dalam sambutan pembuka, Ngesti mengatakan keberadaan personil TNI yang ditugaskan di Natuna, maupun satuan Polri yang pada dasarnya menjalankan tugas sesuai domainnya, merupakan unsur tidak terpisahkan dengan seluruh elemen pembangunan yang lain.

Untuk itu, ia berharap adanya sinergitas, antara TNI dan Polri, serta masyarakat dalam setiap fungsi yang dijalankan. Rasa kebersamaan perlu terus dipupuk, untuk mewujudkan kondisi pembangunan tetap kondusif.

DANDIM 0318/Natuna Letkol (Czi) Ferry Kriswardana

Selain itu, menyikapi kebijakan pemerintah pusat berencana mengerahkan nelayan Pantura untuk meramaikan ZEE di Laut Natuna Utara, Ngesti minta adanya pendekatan persuasive, melalui sosialisasi intens, agar tidak menimbulkan keresahan, terutama bagi masyarakat berprofesi sebagai nelayan.

Ketua Tim Pusterad, Mayor (Inf) Didin Nasrudin Darsono mengatakan bahwa analisa ini ditujukan bagi melakukan pembinaan territorial, baik di daerah rawan maupun di daerah terbatas.

Hal ini dilakukan mengingat letak Natuna atau Indonesia secara umum merupakan daerah kepulauan dan sangat penting dilakukan pemetaan, terutama terkait strategi pertahanan negara.

Untuk itu, Didin mengharapkan kepada peserta sosialisasi dukungan berupa masukkan, ide dan saran, terutama berbagai peristiwa atau permasalahan terjadi di masyarakat, yang nantinya akan dikemas menjadi data informasi akan disampaikan kepada pimpinan TNI. (*humas)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini