KARIMUN, KABARTERKINI.co.id – Sepanjang jalan Desa Telaga Tujuh dan Tanjung Kilang, Kecamatan Durai masih gelap gulita di malam hari. Karena belum ada penerangan lampu jalan. Otomatis kawasan perkebunan itu, sangat membahayakan bagi pengguna jalan.
“Di saat malam hari sepanjang jalan tempat lalu lalang hewan, seperti anjing liar hingga abi Hutan. Jelas sangat rentan terjadi kecelakaan bagi pengguna jalan,” kata Tokoh Masyarakat Kecamatan Durai Anang saat dimintai tanggapannya, Senin 18 Oktober 2021.
Sepanjang jalan gelap gulita di kala malam hari, menurutnya, di tambah lobang menganga di sana-sini. Semakin lengkap penderitaan masyarakat Desa Telaga Tujuh dan Tanjung Kilang.
“Saya tidak ada niat menjelekan pihak mana pun. Hanya ingin mengingatkan, agar perhatian dengan nasib masyarakat Desa Telaga Tujuh dan Tanjung Kilang,” kata Anang.
Jadi, sambungnya, pada pihak berkompenten, segera pasang lampu penerangan, sekaligus merehabilitasi jalannya. Semua ini demi keselamatan pengguna jalan ke dan dari Desa Telaga Tujuh dan Tanjung Kilang.
“Selama ini masyarakat Desa Telaga Tujuh dan Tanjung Kilang membayar pajak penerangan lampu jalan. Lalu, kenapa sepanjang jalan ke dua desa itu, masih gelap gulita?” tanya Anang.
Plt Kades Telaga Tujuh Nofrizal saat diminta tanggapan mengatakan, sebenarnya keberadaan lampu penerangan jalan di wilayahnya telah terpasang. Namun tidak bisa digunakan, karena dalam keadaan rusak.
“Insya Alloh pada 2022, lampu penerangan jalan akan kembali terang benderang. Mengenai hewan berlalu-lalang tidak perlu di khawatirkan. Hewan-hewan itu hanya sekali-sekali saja melintas,” papar Nofrizal.
Camat Durai Sa Ono hingga berita di publikasi belum bisa dimintai tanggapannya. Meskipun beberapa kali KABARTERKINI.co.id menghubungi, ponselnya tidak aktif.
Sementara hasil pantauan, sepanjang jalan Desa Telaga Tujuh dan Tanjung Kilang telah terbangun infrastruktur lampu penerangan. Diduga lampu-lampu itu dalam keadaan rusak perlu diganti baru. Semoga pihak berkompeten dapat memperbaikinya segera demi keselamatan masyarakat pengguna jalan. (*iwan)
