
KARIMUN, KABARTERKINI.co.id – Pembangunan Jalan Semenisasi, objek Wisata Bukit Ninjau, Dusun Dua, Desa Semembang, Kecamatan Durai dibangun menggunakan Dana Desa 2021 sebesar Rp74.644.017. Pelaksana pembangunan TPK atau Tim Pelaksana Kegiatan Desa Semembang.
Panjang bangunan jalan, 186 meter. Hasil pantauan, hanya menggunakan semen, pasir dan kerikil. Tidak terlihat besi sebatang pun. Otomatis pembangunan jalan semenisasi tersebut dipertanyakan sejumlah pihak, terkait kekuatannya.
“Memang terkesan aneh dan lucu. Pembangunan Semenisasi, dengan nilai Rp74.644.017, yang menggunakan Dana Desa, sepanjang 186 meter, dikerjakan tanpa menggunakan tulang besi sebagai kekuatan, sebagaimana jalan semenisasi lainnya,” bisik sumber, Sabtu 27 November 2021.
Otomatis, sambung sumber, mutu bangunan jalan dipertanyakan. Jadi, konsultan sebagai Tim Teknis Perencanaan harus memikirkan kekuatannya. Meskipun jalan dusun itu, jarang dilalui kendaraan roda dua atau roda empat.
“Selaku tukang bangunan, jelas tidak sepaham jalan semenisasi tanpa kekuatan besi didalamnya. Padahal jalan semenisasi dibangun menggunakan besi banyak tidak bertahan lama, apalagi tidak diberi besi,” kata sumber.
Selama ini, menurutnya, hampir keseluruhanan rencana pembangunan menggunakan Dana Desa Semembang tanpa melibatkan masyarakat. Hanya segelintir di undang pihak desa.
“Alangkah lebih arif dan bijak, jika Dana Desa sebesar Rp74.644.017 digunakan menempel jalan rusak. Sehingga dana itu tidak mubazir,” kata sumber mengakhiri.
Ketua TPK Desa Semedang Hamdan saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah bekerja sesuai dengan perencanaan. Terkait jalan semenisasi diberi besi atau tidak, itu bukan kewenangannya.
“Perencana jalan itu ada tim tehnisnya. Tim Pendamping Kecamatan pun menganggap tidak masaalah jalan semenisasi tanpa tulang besi,” kata Ketua TPK Desa Semembang yang membawahi sembilan kegiatan pengguna Dana Desa itu.
Kasi PMD Semembang Fatmi saat dijumpai diruang kerjanya menjelaskan, pihaknya tidak terlalu banyak dilibatkan dan hanya sebatas menerima laporan. “Hanya itu yang selama ini terjadi,” singkatnya. (*iwan)