
ANAMBAS, KABARTERKINI.co.id – Bupati Kepulauan Anambas Aneng memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Menghadapi Cuaca Ekstrem dan Penguatan Ketahanan Pangan. Rapat berlangsung di Aula DPMPTSP Kepulauan Anambas, Jumat 18 Juli 2025.
Dalam sambutan, Aneng menekankan pentingnya langkah antisipatif dan sinergi antar stakeholder dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diprediksi akan melanda wilayah Anambas dalam waktu dekat.
Ia menegaskan bahwa cuaca ekstrem, seperti angin kencang dan gelombang tinggi, bisa berdampak serius terhadap mobilitas masyarakat, aktivitas perikanan, distribusi logistik hingga ketersediaan bahan pangan.
“Saya minta seluruh perangkat daerah, camat hingga kepala desa bersiaga. Cuaca ekstrem bisa mengganggu distribusi bahan pokok dan memperburuk kondisi nelayan. Maka perlu strategi terpadu agar masyarakat tetap aman dan kebutuhan pangan tetap tersedia,” kata Aneng.
Ia juga meminta agar data wilayah rawan bencana diperbarui dan sistem peringatan dini atau early warning system. Ketika diperbarui atau dimaksimalkan, sehingga memudahkan koordinasi dengan BMKG, BPBD dan aparat desa.

Selain membahas cuaca ekstrem, Rakor ini menyoroti isu ketahanan pangan lokal. Aneng menyebutkan bahwa Anambas sebagai wilayah kepulauan memiliki tantangan tersendiri dalam hal logistik dan distribusi bahan pangan, terlebih ketika kondisi cuaca tidak bersahabat.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Anambas mendorong peningkatan produksi lokal, terutama dari sektor pertanian, peternakan dan perikanan. Menurutnya, ketahanan pangan harus dibangun dari dalam, bukan hanya mengandalkan pasokan dari luar daerah.
“Kita harus memperkuat ketahanan pangan lokal. Minimal kebutuhan pokok seperti sayur, telur dan ikan. Bisa kita suplai dari dalam Anambas sendiri. Ini bisa dimulai dari penguatan kelompok tani, program desa mandiri pangan dan pengelolaan gudang logistik yang lebih baik,” kata Aneng.
Tidak lupa, ia meminta kepada Dinas Kesehatan agar segera memberikan pasokan obat obatan ke Kecamatan dan Desa agar tidak ada kekurangan. Sehingga penanganan bencana dapat segera di lakukan tanpa harus menunggu di rujuk ke RSUD Tarempa.
“Kita harus terus menggelar Rakor, sebagai bagian dari komitmen bersama dalam melindungi masyarakat dari dampak perubahan iklim dan menjaga stabilitas ketahanan pangan. Di tengah tantangan geografis dan kondisi alam yang dinamis, sinergi antar pihak menjadi kunci utama menjaga keselamatan dan kesejahteraan warga Anambas,” kata Aneng mengakhiri. (*yady)
Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id










