
BATAM, KABARTERKINI.co.id – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengapresiasi upaya mengintegrasikan, antara persiapan lulusan sekolah vokasi dalam hal ini SMK di Kepri dengan dunia usaha dan industri. Semua itu demi melahirkan sumber daya manusia (SDM) Kepri berkualitas dan berdaya saing.
“Sesuai dengan misi saya dengan Bu Wagub (Marlin Agustina) akan mewujudkan SDM Kepri berkualitas, sehat, dan berdaya saing dengan berbasiskan iman dan takwa,” kata Ansar saat membuka secara resmi Workshop Welding Underwater SMK Negeri 1 Batam, Senin 22 November 2021.
Sementara dalam peresmian, politisi Partai Golkar itu, didampingi, Staf Khusus Gubernur, Angelinus, Kepala Dinas Pendidikan Kepri Muhammad Dali, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kepri Mangara Simarmata serta Kepala Biro Humas Protokol dan Penghubung Setda Kepri Hasan.
Tampak juga, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri Musni Hardi K. Atmaja, Kepala SMKN 1 Batam Lea Lindrawijaya Suroso, Ketua Komite SMKN 1 Batam Ruslan Kasbulatof, para pengawas SMK Kepri serta perwakilan dunia usaha dan industri.
“Demi mencipta generasi berdaya saing butuh kerjasama kita semua. Pemerintah butuh pihak swasta dan lembaga lain, saling berkolaborasi. Termasuk peran serta dunia usaha dan industri meningkatkan mutu dan kualitas tamatan SMK di Kepri,” kata Ansar lagi.
Sasaran pendidikan SMK, menurutnya, terbagi dua. Yang pertama, mempersiapkan para pelajar masuk ke dunia kerja. Kedua, lulusan SMK dapat menjadi enterpreneur-enterpreneur muda di Kepri.

“Agar terealisasi tujuan ini, pemerintah tidak bisa berdiri sendiri. Kita harus bekerjasama dengan stakeholder yang ada, terutama para pelaku usaha wilayah Kepri,” ulang Ansar.
Karena, sambungnya, lulusan SMK menyumbang angka pengangguran cukup tinggi pada 2020, yaitu 8,49 persen. Untuk itu perlu di identifikasi penyebab tingginya angka tersebut.
“Pertanyaannya, apakah kualifikasi yang tidak memadai atau kompetensi tidak mencukupi? Atau adanya ketimpangan antara jumlah lulusan SMK siap masuk kerja, dengan pasar kerja tersedia,” tanya Ansar.
Jadi, ia meminta SMK tetap menjaga kualitas lulusannya, baik dari segi standar kompetensi maupun kualifikasi. Ansar akan berusaha bersama Dinas Pendidikan dan Disnakertrans Kepri memaksimalkan kontribusi dunia usaha dan industri terhadap program-program pendidikan SMK.
“Saya yakin kalau itu semua dapat kita maksimalkan, mudah-mudahan akan ada degradasi angka penganguran tadi. Karena dapat melahirkan SDM berkualitas, sehingga dibutuhkan dunia kerja dan industri,” kata Ansar, setelah itu menandatangi Nota Kesepahaman Kerjasama Link and Match, antara SMK di Kepri dan Dunia Industri serta Aksi Perubahan dan NGOPI (Ngobrol Pintar). (*juwono)