Gubernur Sebut 168 PMI Terkonfirmasi Covid-19 Bukan Warga Kepri

0
260
GUBERNUR Kepri Ansar Ahmad saat berada di Kementerian

TANJUNGPINANG, KABARTERKINI.co.id – Usai libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuat peryataan pers melalui Chanel YouTube, Jumat 7 Januari 2022, bahwa kasus Covid-19 di Kepulauan Riau (Kepri) mengalami peningkatan cukup signifikan.

Berawal dari 2 kasus, naik menjadi 93 kasus, lanjut 140 kasus dan terakhir 168 kasus. Alhasil kasus Covid19 di Kepri menjadi tertinggi ke-2 di Indonesia, berada dibawah DKI Jakarta yang mencapai 526 kasus.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad langsung memberikan pernyataan, jika kasus baru Covid-19 di awal 2022 dari Chanel YouTube BNPB memang terjadi di Kepri. Namun yang tertular bukan masyarakat Kepri, melainkan para Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Para PMI itu pulang ke Tanah Air melalui jalur Kepri, baik dari Batam, Tanjungpinang maupun Karimun. Seharusnya hal seperti ini tidak terjadi lagi. Harus dipisahkan antara data masyarakat Kepri dan data PMI yang tertular Covid-19,” tegas Ansar.

Karena akhir Desember lalu, ia sudah berkoordinasikan dengan pemerintah pusat, melalui Kementerian Kesehatan RI terkait data PMI yang pulang dan pergi melalui jalur Kepri. Yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.

“Artinya, kita sudah meminta kepada pemerintah pusat agar pisahkan data antara PMI dan data masyarakat Kepri. Jangan disatukan, seolah-olah masyarakat Kepri terkonfirmasi Covid-19,” tegas Ansar lagi.

Jadi, ulangnya, data BNPB itu, jelas merupakan kasus menimpa para PMI. Bukan kasus menimpa masyarakat Kepri. Mengingat sejauh ini dari segi capaian vaksinasi, Kepri termasuk yang terbaik di Indonesia. Begitu juga dengan tingkat kepatuhan masyarakat Kepri dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Kita baru saja melakukan survey serology. Hasilnya tingkat titer antibodi masyarakat Kepri mencapai 89,6 persen. Otomatis masyarakat Kepri sudah kebal terhadap Covid-19. Yang penting tetap patuhi prokes,” pesan Ansar.

Atas dasar itu, ia perlu mendatangi Kantor Kementerian Kesehatan RI di akhir Desember lalu. Tujuannya, meminta agar ada pemisahan data masyarakat Kepri dan PMI yang terkonfirmasi Covid-19.

Sebab jika para PMI tertular digabungkan dengan masyarakat Kepri, tentu kasus Covid-19 di Kepri tidak akan pernah habis. Karena selamanya Kepri akan tetap menjadi jalur lalu lintas keluar dan masuknya para PMI.

“Meskipun kasus Covid-19 terus melandai, kita tetap gencar melakukan pencegahan penyebarannya. Dengan melakukan berbagai sosialisasi dan memaksimalkan vaksinasi. Apalagi saat ini, kita melakukan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Hal ini upaya melindungi masyarakat Kepri dari wabah Covid-19,” kata Ansar.

Jadi, ia berharap kebijakan pemerintah pusat yang menunjuk Kepri sebagai salah satu jalur pemulangan PMI ini tidak berdampak terhadap semangat masyarakat Kepri ingin selalu sehat, dan kemudian bisa mengembalikan semangat pemulihan ekonomi guna bangkit dari keterpurukan.

“Saya yakin pemerintah pusat melihat apa yang sedang kita lakukan dan tujuan dari setiap kebijakan dibuat. Sebagai perwakilan pemerintah pusat, kita hanya meneruskan apa yang menjadi program mereka,” tukasnya. (*juwono)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here