kabarterkini.co.id, ACEH TAMIANG – Bupati Aceh Tamiang Musril saat memberi kuliah umum di Universitas Syiah Kuala mengatakan, tema pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diangkat universitas ini sangat sesuai dengan visi misi Pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang.
Dalam tema, menitikberatkan pada kondisi riil, dengan tiga kerja besar, yaitu: pemberdayaan potensi sumberdaya alam, peningkatan perekonomian, dan pelestarian alam. Jadi dalam tema telah mengangkat kepentingan mayoritas, atau sekitar 58,89% penduduk kabupaten bergelar Bumi Muda Sedia ini bekerja di sektor pertanian, perikanan dan kehutanan.
“Struktur ekonomi Aceh Tamiang masih didominasi sektor pertanian, perikanan dan kehutanan, atau sebesar 40,54% dari PDRB. Peranan ketiga sektor ini cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada 2012, masih sekitar 36,77 persen dan terus naik hingga saat ini,” jelasnya dihadapan 1300-an mahasiswa Universitas Syiah Kuala di Gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah, Kopelma Darussalam, Banda Aceh, Ahad 3 November 2019.
Dengan menyikapi itu, Mursil menyebut, pihaknya sangat serius mengembangkan dan memberdayakan ekonomi kerakyatan pada sektor pertanian, perikanan dan kehutanan. Namun harus berjalan seiring dengan pelestarian alam. Untuk mendukungnya, perlu ide atau inovasi baru.
“Gagasan tentang pertanian organik, misal, mempunyai nilai tambah, serta berkelanjutan. Inovasi terkait pengembangan wisata berbasis masyarakat, dalam bentuk Desa Wisata, begitu juga ide menggelorakan kehidupan sosial dan keagamaan,” terangnya.
Musril juga membicarakan tentang penyaluran Alokasi Dana Desa. Sejak disalurkan pada 2015, terjadi perubahan signifikan pada infrastruktur dasar desa. Sementara substansi lain, seperti, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, serta penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) belum kelihatan secara signifikan.
Padahal ketiganya merupakan fundamental pembangunan desa mandiri, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Desa. Sehingga, ia meminta mahasiswa KKN memberi kontribusi tentang Alokasi Dana Desa dengan cara, memberi pemahaman pada penguatan basis data desa.
Dikatakan, penguatan basis data ini sangat penting dalam rangka perencanaan desa lebih akurat, agar pemberdayaan dan pembangunan desa berfokus pada unggulan desa masing-masing.
“Melalui strategi ini, saya berharap tidak ada lagi perencanaan tidak tepat sasaran. Karena akurasi data lemah. Jadi rekan-rekan mahasiswa bisa memanfaatkan waktunya selama sebulan membangun baseline data desa. Dalam hal ini, tentu bisa berkoordinasi atau bekerjasama dengan dinas terkait,” harap Musril.
Kontribusi lain, sarannya, optimalkan jejaring rekan-rekan mahasiswa dalam membantu mendorong pemasaran produk unggulan desa. Sebab, keberadaan BUMDes dapat disinergikan para mahasiswa, dalam memperluas jangkauan pemasaran produk unggulan desa.
Sementara, KKN Universitas Syiah Kuala merupakan periode ke 18. Dilaksanakan dari 9 Januari hingga 8 Februari 2019. Mahasiswa KKN akan disebar 208 kampung di sebelas kecamatan se-Aceh Tamiang.
Tampak hadir dalam kuliah umum orang nomor satu di Aceh Tamiang itu, antara lain, Rektor Universitas Syiah Kuala Syamsul Rizal, Kepala Pusat Pengembangan dan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (P3KKN), Tengku N. Siregar, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Aceh Tamiang Sepriyanto, dan Kabag Humas Setda Aceh Tamiang Agusliayana Devita. (*red)