NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Kepala Dinas Perikanan Natuna Hadi Suryanto telah mempersiapkan proposal bantuan nelayan, dengan kehadiran Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) RI Sakti Wahyu Trenggono, Rabu petang 20 Oktober kemarin. Proposal kegiatan diapit Jojo -sapaan akrab- Hadi Suryanto di lokasi pertemuan, Lantai I Kantor Bupati Natuna, Jalan Batu Sisir, Bukit Arai, Ranai.
“Proposal bantuan nelayan kita usul, seperti bantuan pompong atau kapal, alat tangkap dan lainnya. Karena itemnya banyak, saya tidak bisa sampaikan secara detail,” kata Jojo pada sejumlah awak media, dengan wajah tampak ceria.
Jika proposal bantuan nelayan tidak bisa diajukan, ia akan slipkan pada berkas milik Pemerintah Kabupaten Natuna. Sebab berkas-berkas itu, akan diserahkan langsung kepada Menteri KP RI Sakti Wahyu Nugroho.
“Semoga dalam pertemuan nanti, Pak Menteri memberikan ruang pada saya mengajukan proposal. Sebagian item proposal juga telah saya ajukan kepada Pemerintah Provinsi Kepri melalui Dinas Kelautan dan Perikanan-nya,” kata Jojo mengakhiri.
Namun harapan mengajukan proposal bantuan nelayan pada Menteri KP RI Sakti Wahyu Trenggono tinggal kenangan. Sebab Sang Menteri hanya turun sebentar ke Bandara Raden Sadjad (RSA) Ranai, lalu kembali terbang ke Provinsi Bangka Belitung (Babel).
“Pak Menteri singgah sebentar di Bandara RSA Ranai, setelah itu terbang kembali ke Babel,” kata salah seorang staf Kementerian KP RI pada sejumlah awak media di pintu masuk utama Kantor Bupati Natuna.
Menteri KP RI membatalkan kunjungan ke Natuna, menurutnya, harus mendampingi Presiden RI Joko Widodo. Sebab Kepala Negara akan melaksanakan kunjungan kerja ke Babel, Kamis 20 Oktober 2022.
“Meskipun tidak ada Pak Menteri, para Dirjen KP tetap hadir mewakili beliau. Artinya, kegiatan Kementerian KP tetap berjalan dalam kunjungan ini,” kata sumber sambil berlalu.
Dengan batalnya kunjungan kerja Sakti Wahyu Trenggono di kabupaten kepulauan perbatasan di tengah negara Asean ini, sejumlah awak media yang telah lama menunggu di Kantor Bupati Natuna terlihat sedikit kesal. Sambil setengah bercanda, salah seorang awak media mengatakan, Menteri KP telah mem-prang (mengerjai) masyarakat Natuna.
Padahal kehadiran Sakti Wahyu Trenggono sangat diharapkan masyarakat kabupaten perbatasan ini, rata-rata berprofesi sebagai nelayan. Dengan profesi itu, kehadiran Menteri KP RI sangat di nantikan, terutama tentang kebijakan bantuan kapal dan alat tangkap nelayan dari negara. (*andi surya)