Presiden Jokowi Terima Delegasi Aksi Stop TBC Dunia

0
297

kabarterkini.co.id, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menerima kedatangan delegasi Aksi Stop Tuberkulosis (TBC) Dunia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 9 Desember 2019. Delegasi ini dipimpin langsung Arifin Panigoro, selaku Ketua Dewan Pembina Stop TB Partnership Indonesia dan Lucica Dititu, selaku Direktur Eksekutif Stop TB Partnership.

Presiden Jokowi dalam pertemuan didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Arifin Panigoro, dalam keterangan kepada awak media usai pertemuan, menyampaikan, organisasinya siap membantu pemerintah memberantas TBC. Karena saat ini urusan TBC tidak bisa diserahkan hanya kepada Menteri Kesehatan.

“Yang fokus kita bicarakan tadi, selama ini kan TBC urusannya di pemerintahan, Menteri Kesehatan. Tapi dengan besarnya masalah itu, saya kira susah kalau hanya Menkes. Dan kami ini sebagai organisasi sipil, dan itu juga terjadi di seluruh dunia, sungguh-sungguh mau membantu pemerintah,” ungkapnya dikutip BPMI Setpres.

“Satu hal tadi saya sampaikan, untuk mempermudah kerjasama antar Kementerian, sekarang ini sedang dirancang Peraturan Presiden, khusus tentang tuberkulosis. Supaya nanti kerjasama antara Menteri Kesehatan dengan menteri-menteri lain berjalan lancar,” imbuhnya.

Arifin menjelaskan, saat ini Indonesia berada di peringkat ketiga negara dengan penderita TBC terbanyak di dunia. Menurutnya, dunia sendiri mempunyai target untuk mengeliminasi jumlah penderita TBC pada 2030.

“Kita fokus bagaimana tuberkulosis di Indonesia ini dengan cepat bisa di turunkan jumlahnya. Karena dunia ini punya target dalam waktu 2030, 10 tahun dari sekarang, cita-citanya kita berkeinginan mengeliminasi TBC dan ini pekerjaan sangat tidak gampang,” paparnya.

Arifin menyebut, Presiden Joko Widodo sendiri menaruh perhatian terhadap kondisi tuberkulosis di Indonesia. Jadi perlu kerjasama semua pihak dari berbagai sektor untuk mengatasi tuberkulosis di Indonesia.

“Tentu Pak Presiden sangat peduli. Sebab jumlahnya gede banget, 300 orang sehari meninggal, 100 ribu setahun orang meninggal di Indonesia. Ya memang Indonesia besar dan kita harus bekerjasama,” pungkasnya. (*red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini