
BINTAN, KABARTERKINI.co.id – Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad secara resmi membuka Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Bintan Cakrawala, Selasa 19 Oktober 2021. Peresmian ini sejalan dengan program pengembangan SDM Industri dari Kementerian Perindustrian RI melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri.
“Saya mengapresiasi penyelenggaraan program pelatihan berbasis 3 in 1 di sektor pengelasan di LPK Bintan Cakrawala,” kata Ansar seusai peresmian di Auditorium Wisma PT. Bintan Inti Industrial Estate (BIIE) Lobam, Kabupaten Bintan.
Dengan adanya LPK Bintan Cakrawala, sambungnya, semakin meningkatkan kompetensi dan kemampuan SDM di bidang industri. Jadi ini merupakan program positif dalam usaha mempersiapkan SDM Kepri kedepan.
“Kita harus terus jalankan visi-misi Kepri 2021-2026. Dengan visi, Terwujudnya Kepri Makmur, Berdaya Saing dan Berbudaya. Selaras dengan misi ke 2 dari 5 misi utama, yakni Mewujudkan SDM Berkualitas, Sehat dan Berdaya Saing dengan Berbasiskan Iman dan Taqwa,” terang Ansar.
Sementara, menurutnya, pentingnya peran industri dalam ketercapaian program, melalui saling sharing kurikulum, modul, silabus maupun tenaga pengajar atau silver expert. Sehingga industri dan SDM mampu memberikan dampak signifikan terhadap keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kepri.
“Saya yakin SDM berkualitas, pasti memiliki daya saing tinggi. Melalui strategi ini, kita harapkan dapat langsung menyelesaikan persoalan dasar industri. Output dari pelatihan ini nantinya akan menjadi kompetisi, agar memperoleh tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri,” kata Ansar.
“Tidak hanya berorientasi kerja lokal tapi kalau bisa bekerja keluar negeri. Saya berharap LPK Bintan Cakrawala mempersiapkan SDM kita untuk mengisi pasar-pasar kerja lokal maupun luar negeri,” katanya lagi.
Koordinator Pelatihan Vokasi SDM Industri Kementerian Perindustrian RI Arif Fadilah menjelaskan industri sebagai salah satu sektor strategis memiliki peran penting dalam upaya perbaikan SDM dimasa pandemi Covid-19.
Sehingga terserap lapangan pekerjaan, memberikan kontribusi bagi penerimaan negara dan menjadi penggerak ekonomi dengan multiplier effect dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Sebab, secara umum pertumbuhan di sektor industri pengolahan non migas triwulan II pada 2021 meningkat cukup signifikan sekitar 6,91 persen. Angka ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7,07 persen.
“Kontribusi PNBP dalam industri pengolalaan non migas sebesar 17,34 persen. Angka ini kita lihat lebih tinggi dari peningkatan ekonomi lainnya,” papar Arif.
GM PT. BIIE Lobam Aditya Laksmana ditempat terpisah mengatakan, pihaknya telah MoU dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian RI terkait penyelenggaraan pelatihan berbasis 3 in 1 sektor pengelasan.
Program pelatihan dilaksanakan adalah upskilling sektor las yang sudah memiliki keahlian dasar. Namun belum memiliki sertifikasi. Jadi melalui program ini, para peserta mengikuti pelatihan selama 14 hari sebelum mengikuti sertifikasi BNSP.
“Pelatihan ini akan diikuti 100 peserta. Yang dibagi 5 angkatan, masing-masing sebanyak 20 orang. Mereka di didik sesuai dengan kemampuannya dengan jenis SMAW dan GMAW. Melalui program ini, kita dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil dibutuhkan industri kedepannya,” pungkas Aditya. (*juwono)