Silat Sambutan di Midai, Rodhial: Abang Tidak Ingat, Terakhir Salami Siapa?

0
887
BUKAN hanya Calon Wakil Bupati Natuna Nomor Urut 2 Rodhial Huda seolah-olah menyalami seseorang (lingkaran merah), sejumlah warga di sebelahnya juga seolah-olah menyalami, diduga satu keluarga tidak kasat mata berada disana

NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Calon Wakil Bupati Natuna Nomor Urut 2 Rodhial Huda tidak ingat, dalam acara silat penyambutan di Pelabuhan Midai, terakhir menyalami siapa? Karena di pelabuhan kecamatan terpisah lautan dari Kota Ranai, Ibukota Kabupaten Natuna itu, ramai masyarakat menyambut.

“Saking ramainya, Abang dan Pak Bupati (Wan Siswandi) menyalami satu persatu masyarakat sepanjang pelabuhan, terutama para sesepuh Midai,” kata Rodhial melalui pesan WhatsApp, Jumat 1 November 2024. “Yang terakhir, dimulai acara silat penyambutan itu, Abang ada menyalami seseorang.”

Sementara Rodhial bersama Calon Bupatinya, Wan Siswandi berkunjung ke Midai, Kamis 31 Oktober kemarin, dalam rangkaian kampanye Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024. Dalam jadwal, Bupati dan Wakil Bupati Natuna 2021-2024 itu kampanye ke Midai dan Kecamatan Suak Midai, selama satu malam dua hari.

“Atau kemarin, mungkin Abang bersalaman dengan saudara kita Orang Bedung,” kata Wak Yal -sapaan Wakil Bupati Natuna itu. “Ya, sudah jangan terlalu di blowup masalah Abang bersalaman dengan siapa karena tidak terlihat di foto, takut terjadi prasangka bukan-bukan.”

Sementara Orang Bedung, dikutip dari MELAYUPEDIA.COM, Rabu 8 September 2021, merupakan cerita mistis hingga kini masih diakui sejumlah warga Natuna. Cerita itu, datang dari Gunung Ranai yang indah di Pulau Natuna. Legenda tua yang benar-benar dihormati ini, bersemayam di lerengnya. Konon, di Gunung Ranai ada kehidupan alam gaib.

Alkisah di zaman dahulu, ada satu masyarakat kampung yang hidup di seputar Gunung Ranai. Waktu itu mereka terancam serangan lanun, yang benar-benar ganas. Beberapa masyarakat tidak menginginkan pertumpahan darah, berdoa pada Tuhan supaya selamat.

Singkat cerita, doa mereka dipenuhi. Namun, mereka harus membayar mahal, karena mereka ditakdirkan, berubah menjadi makhluk halus yang tidak dapat dilihat. Beberapa lanun juga, gagal menemukan mereka.

Sampai sekarang, masyarakat yang dilindungi Tuhan itu, diakui masih hidup di seputar Gunung Ranai. Mereka bertumbuh seperti manusia biasa, membuat kota serta bala tentara. Panggilan mereka ialah Orang Bedung.

Legenda ini masih ada dalam kehidupan warga Natuna. Orang Bedung hidup di tengah-tengah manusia asli, namun kasat mata. Pada acara keramaian, mereka dapat duduk di samping masyarakat tanpa terlihat.

Konon, jika warga Natuna dalam kesusahan, mereka suka membantu, terhitung memberi perlindungan dari kejahatan orang lain. Zaman dulu, banyak manusia yang dapat melakukan komunikasi dengan mereka.

Di saat masyarakat Natuna ada hajatan pernikahan, lewat juru kunci, bisa meminjam alat kepentingan pernikahan seperti piring, gelas dan sebagainya. Menurut masyarakat Ranai, kehidupan gaib mereka sama dengan manusia. Namun sepintas mereka lebih hebat dari manusia. (*andi surya)

Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini