NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Akhir-akhir ini harga karet mentah terus merangkat naik. Otomatis petani Natuna sangat bahagia. Karena jerih payah mereka bekerja dari subuh menoreh karet dihargai dengan upah cukup lumayan besar.
“Sejak pandemi Covid-19, harga karet mentah merangkak naik,” kata Muherman (40) pada KABARTERKINI.co.id, seusai menoreh karet, Ahad pagi 8 Agustus 2021. “Padahal tahun-tahun sebelumnya, harganya sangat mengecewakan.”
Jadi sejak harga karet merangkak naik, warga Meso, RT 005/RW 003, Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur itu pun mulai semakin semangat menekuni pekerjaannya. Sebab ketika harga karet turun, ia sempat pekeja serabutan demi mendapat penghasilan lebih bagi keluarganya.
“Dari puasa kemarin, harga karet sekitar Rp6 ribu atau Rp7 ribu perkilo. Kini mencapai Rp10 ribu perkilo,” terang Muherman dengan mata berbinar-binar.
Segendang seirama disampaikan Mohammad Saib, pemilik kebun karet di Meso. Menurutnya, dengan naik harga karet, sangat membantu perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
“Yang bekerja menoreh karet, pemilik kebun tetap memakai tenaga warga sekitar,” kata bapak enam anak ini. “Otomatis ekonomi meningkat hampir merata.”
Nazir, pengepul karet di wilayah Desa Batu Gajah merasa senang, harga karet merangkak naik. Dengan naiknya harga komoditi petani ini, semakin banyak masyarakat ikut menyadap karet.
“Saya mulai membeli karet warga ketika kapal pengangkut karet sudah mulai muat dan mau berangkat,” kata warga Desa Limau Manis itu. “Kalau tidak ada kapal belum berani beli, takut modal tertanam lama.”
Karet Natuna, menurutnya, akan diangkut kapal ke Kalimantan Barat. Selama ini, penampung terbesar di provinsi tetangga tersebut. “Saya membeli karet masyarakat terdekat,” kata Nazir. “Seperti Sebakung, Sebala, Meso dan Singgang Bulan.” (*zani)