Kabarterkini.co.id, Jakarta – Kontraktor migas Conrad Petrolium Ltd menemukan kandungan gas di cekungan blok migas lepas pantai Duyung PSC. Temuan operator blok migas lepas pantai Duyung PSC itu, sebuah kabar gembira bagi Pemerintah RI, khusus Natuna.
Temuan ini, dilansir dari CNBC Indonesia, merupakan kelanjutan dari aktivitas pengeboran di lapangan gas Mako seluas 340 km2 yang berada di blok Duyung PSC. Yang memiliki luas 1145 km2. Conrad mengumumkan berdasarkan hasil audit pada 22 Mei 2020 oleh Gaffney Cline and Associates (GCA).
Cukup diketahui sumber daya lapangan Gas Mako ini meroket di banding hasil audit pada 2019. Estimasi sumber daya 2C dapat dipulihkan (kontingen) telah ditingkatkan menjadi 495 BCF, meningkat sekitar 79% dibandingkan dengan audit 2019.
Sumber daya 3C (bergantung) telah meningkat sekitar 108% dibanding audit 2019. Dengan peningkatan terbaru ini, maka Mako telah terbukti menjadi salah satu ladang gas terbesar pernah ditemukan di Cekungan West Natuna. Sumber daya alam belum dikembangkan di kawasan tersebut.
“Bersama dengan potensi tingkat produksi harian lebih tinggi dari gas kering berkualitas tinggi,” keterangan tertulis Conrad Petroleum, Rabu 27 Mei 2020.
CEO Conrad Petroleum Miltos Xynogalas mengatakan hasil audit GCA sangat memuaskan. Bukan hanya mengkonfirmasi sumber daya besar dari Lapangan Mako, tetapi juga karena mereka mendukung pekerjaan teknis berkualitas tinggi dilakukan Conrad.
“Selama tiga tahun terakhir, perusahaan mengebor tiga sumur yang sukses dan melakukan sejumlah studi teknis ketat. Upaya ini didukung mitra usaha patungan kami, telah membuktikan sumber daya bernilai tinggi dari akumulasi Mako dan telah membawa lapangan lebih dekat ke pengembangan,” paparnya.
Pencapaian ini, menurutnya, merupakan hal luar biasa bagi perusahaan relatif muda, seperti Conrad. Di mana mampu mengidentifikasi dan menghasilkan hampir 0,5 Tcf sumber daya gas di Mako.
Sebagai informasi, Duyung PSC berada di provinsi Kepulauan Riau, terletak di lepas pantai Indonesia perairan Laut Natuna. Dekat dengan West Natuna Transportation System (WNTS).
WNTS saat ini memasok sekitar 0,4 miliar kaki kubik (Bcf) gas alam per hari ke Singapura. Conrad adalah operator dan memiliki 76,5% minat berpartisipasi dalam Duyung. Mitra-mitranya Coro Energy Plc dan Empyrean Energy Plc memiliki kepentingan berpartisipasi masing-masing 15% dan 8,5%.
Conrad Petroleum adalah perusahaan hulu minyak dan gas swasta berdomisili di Singapura. Dengan operasional kantor pusat di Jakarta, Indonesia. Perusahaan memiliki basis aset berfokus pada perairan dangkal lepas pantai Indonesia, terutama menargetkan gas alam di dekat infrastruktur yang ada. (*andy surya)